Pintasan.co, Makassar – Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan telah mengidentifikasi potensi titik-titik kemacetan yang kemungkinan besar akan terjadi selama puncak arus mudik Lebaran 1446 H/2025 M di wilayah tersebut.
Kepala Dishub Sulsel, Erwin Terwo, dalam keterangan persnya di Makassar pada Selasa, menyebutkan bahwa jalur Utara diperkirakan akan mengalami kemacetan yang lebih parah dibandingkan jalur Selatan, sehingga persiapan antisipasi perlu difokuskan pada jalur tersebut.
“Kami memiliki dua jalur, yakni Selatan dan Utara. Namun, jalur Utara, terutama dari Makassar menuju Parepare, diprediksi akan lebih padat saat arus mudik,” ujarnya mengenai potensi kemacetan pada puncak mudik Lebaran tahun ini.
Erwin menjelaskan bahwa titik kemacetan di jalur Utara biasanya terjadi di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, yang menjadi titik pertemuan berbagai moda transportasi, termasuk dari jalur lokal.
Salah satu lokasi rawan kemacetan adalah di simpang lima Bandara Sultan Hasanuddin.
Selain itu, potensi kemacetan lainnya juga diperkirakan akan terjadi di Kabupaten Maros, khususnya di lampu merah pertemuan jalan dari Bone dan Parepare.
Di sisi lain, jalur Selatan cenderung lebih lancar, meskipun ada titik kemacetan di daerah Mamminasata, yang mencakup wilayah Gowa hingga Kabupaten Takalar.
Dishub Sulsel juga memperkirakan akan ada sedikit peningkatan volume kendaraan selama mudik tahun ini, meskipun tidak signifikan.
“Peningkatannya diperkirakan hanya sekitar 3 persen dibandingkan tahun lalu, dengan pergerakan orang yang mencapai lebih dari dua juta,” tambahnya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan di tingkat Kabupaten/Kota dan Kepolisian untuk memastikan kelancaran arus mudik.