Pintasan.co, Jakarta – Standar hidup layak di Indonesia menunjukkan peningkatan, dengan rata-rata pengeluaran riil per kapita pada 2024 mencapai sekitar Rp12,34 juta per tahun atau sekitar Rp1,02 juta per bulan.

Angka ini mencerminkan perkembangan positif dalam kondisi ekonomi masyarakat, meskipun tantangan untuk menjaga daya beli dan kesejahteraan tetap menjadi perhatian bersama.

Angka ini menjadi sorotan mengingat selama lima tahun terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,75% per tahun.

Peningkatan tersebut tercermin dalam dimensi pembentuknya, termasuk standar hidup layak dan tingkat pengetahuan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai standar hidup layak pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar Rp442 ribu atau 3,71% dibandingkan tahun 2023, yang tercatat sebesar Rp11,89 juta per tahun.

Pada tingkat provinsi, DKI Jakarta menempati posisi teratas sebagai provinsi dengan biaya standar hidup layak tertinggi, yaitu Rp19,953 juta per tahun atau sekitar Rp1,662 juta per bulan.

Standar Hidup di Papua Pegunungan

Sebaliknya, Papua Pegunungan mencatatkan biaya standar hidup layak terendah, yakni Rp5,71 juta per tahun atau setara dengan Rp476 ribu per bulan.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia pada 2024 mengalami peningkatan signifikan, mencapai 75,02 poin, yang naik 0,85% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini menunjukkan adanya kemajuan di seluruh dimensi pembentuk IPM, seperti umur harapan hidup, standar hidup layak, dan tingkat pendidikan.

Umur harapan hidup tercatat meningkat menjadi 74,15 tahun, menunjukkan tren positif selama periode 2020 hingga 2024 dengan rata-rata kenaikan tahunan sebesar 0,26%.

Di sisi lain, pengeluaran riil per kapita, yang mencerminkan standar hidup layak, juga meningkat menjadi Rp12,34 juta per tahun pada 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rata-rata tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Membedah Investasi Apple di Indonesia: Tantangan, Perbandingan, dan Peluang

Dimensi pengetahuan, yang diukur melalui harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS), juga memperlihatkan perkembangan.

Meski pertumbuhannya bervariasi, kedua indikator ini terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Capaian ini mengindikasikan kemajuan yang perlu terus dioptimalkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Secara tahunan, biaya hidup layak nasional menunjukkan tren kenaikan yang konsisten dari tahun 2020 hingga 2024.

Pada tahun 2020, biaya hidup tahunan tercatat sebesar Rp11,013 juta, yang setara dengan Rp917 ribu per bulan. Kenaikan mulai terjadi pada tahun 2021, dengan biaya tahunan mencapai Rp11,156 juta, atau sekitar Rp929 ribu per bulan.

Pada tahun 2022, biaya hidup tahunan meningkat menjadi Rp11,479 juta, dan mengalami lonjakan lebih tinggi pada tahun 2023, mencapai Rp11,899 juta, yang mencatatkan kenaikan sebesar 3,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2024, biaya hidup tahunan ini melampaui angka Rp12 juta, yakni mencapai Rp12,341 juta, yang setara dengan Rp1,028 juta per bulan.

Penulis: Umi Hanifah (Content Writer Pintasan.co)