Pintasan.co, Semarang – DPRD Jawa Tengah mendorong desa-desa di wilayahnya untuk lebih inovatif dan kreatif dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, DPRD Provinsi Jawa Tengah baru-baru ini mengadakan diskusi bertema Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat.

Beragam inisiatif ini dilakukan untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap desa.

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Siti Rosidah, menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengembangkan potensi desa.

Menurutnya, dengan pengelolaan BUMDes yang efektif, pendapatan desa akan meningkat secara signifikan.

“Secara berkesinambungan ekonomi masyarakat juga ikut terdongkrak,” paparnya, Sabtu (23/11/2024).

Rosidah juga menyampaikan bahwa dana desa dari Pemerintah Pusat sebaiknya ditingkatkan untuk memaksimalkan pengembangan potensi desa di Jawa Tengah.

Sementara itu, dalam dialog parlemen bertema Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat yang berlangsung di Hotel Java Heritage, Banyumas, pada Jumat (22/11), sejumlah kepala desa di Banyumas menyatakan harapan agar program pendampingan dari pemerintah terus berlanjut.

Kepala Desa Sunyalangu, Tolchah Mansur, menegaskan pentingnya peran pendamping pemerintah.

Menurutnya, melalui pendampingan tersebut, masyarakat desa dapat memperoleh pelatihan serta peningkatan keterampilan yang bermanfaat.

“Dari pendamping kami mendapatkan pelatihan pengelolaan kopi dari pemerintah, dan warga kini gencar memproduksi kopi,” terangnya dalam keterangan tertulisnya.

Ia berharap, pemerintah provinsi dan DPRD bisa lebih fokus membangun desa.

Karena membangun negara dimulai dari desa,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemprov Jateng Diharapkan Lebih Aktif Mempromosikan Produk Kopi Lokal