Pintasan.co, Yogyakarta – Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono dan Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPMPTSP) DIY, Agus Priono menerima kunjungan Duta Besar Kuba untuk Indonesia, Dagmar González Grau, di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Jumat (20/12/2024).
Kunjungan ini dilakukan untuk memperingati 65 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kuba, dengan berbagai kegiatan yang direncanakan untuk merayakan kerja sama kedua negara.
Dagmar menyampaikan bahwa hubungan diplomatik Indonesia dan Kuba dimulai pada kunjungan Presiden Soekarno ke Havana pada 1960, yang masih dikenang oleh pemerintah dan rakyat Kuba.
Ia juga mengingatkan bantuan yang diberikan Kuba setelah gempa bumi Yogyakarta tahun 2006, di mana Kuba menjadi salah satu negara pertama yang mengirimkan bantuan medis dan mendirikan rumah sakit darurat di Prambanan selama tiga bulan.
“Kami sangat menghargai momen bersejarah ini dan berharap untuk terus mempererat kerja sama yang telah terjalin,” kata Dagmar.
Dagmar juga menyatakan keinginannya untuk memperluas kerja sama, khususnya di Yogyakarta, dalam bidang budaya dan pendidikan.
Salah satu peluang yang dibahas adalah beasiswa bagi dokter dari Yogyakarta untuk melanjutkan studi di Kuba. Namun, ia mengakui adanya kendala terkait biaya transportasi yang perlu dibahas lebih lanjut.
Kepala DPMPTSP DIY, Agus Priono, menegaskan bahwa peringatan ini merupakan kesempatan penting untuk mempererat hubungan yang telah terjalin antara kedua negara.
“Kami berharap peringatan ini tidak hanya menjadi refleksi masa lalu, tetapi juga langkah awal menuju masa depan yang lebih baik bagi hubungan Indonesia dan Kuba,” ujarnya.
Agus juga menyampaikan dukungannya terhadap peluang beasiswa untuk studi dokter di Kuba, dengan harapan dapat ditemukan solusi terkait biaya tiket.
“Jika ada solusi untuk biaya tiket, kami yakin banyak warga Yogyakarta yang tertarik untuk mengikuti program tersebut,” ungkapnya.
Selain bertemu dengan pejabat Pemda DIY, Duta Besar Kuba juga mengunjungi Dinas Arsip Perpustakaan dan melakukan penelusuran sejarah di Borobudur.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkaya dokumentasi hubungan bilateral kedua negara dan membuka peluang kerja sama di sektor ekonomi.