Pintasan.co, Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memasuki musim hujan pada awal Desember 2024, dengan prediksi intensitas hujan yang semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel telah mengaktifkan siaga bencana. Berdasarkan prediksi cuaca, pada Kamis dan Jumat (5-6 Desember 2024), terdapat delapan daerah yang berpotensi dilanda hujan lebat.

Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, menyampaikan bahwa peta-peta bencana yang disampaikan sejak awal menunjukkan bahwa sejumlah daerah telah diprediksi akan mengalami hujan.

“Pada tanggal 5 Desember, wilayah yang masuk dalam zona peringatan dini meliputi Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Makassar, dan Luwu Timur,” ujarnya saat ditemui di Hotel Four Points by Sheraton pada Kamis (5/12/2024).

Pada 6 Desember, daerah yang berpotensi terdampak banjir adalah Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto, Makassar, dan Luwu Timur.

Menindaklanjuti hal ini, Amson mengungkapkan bahwa Gubernur Sulsel telah mengeluarkan edaran yang berisi arahan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi, merespons peringatan dini dari BMKG.

Dalam surat tersebut, BPBD di seluruh 24 kabupaten/kota diminta untuk segera menyiapkan posko siaga bencana serta aktif memantau kondisi di wilayah masing-masing.

“Kami telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk membentuk posko kesiapsiagaan dan melakukan pemantauan secara cermat terhadap situasi di daerah,” jelasnya.

Hingga saat ini, BPBD Sulsel baru menerima laporan terkait banjir dari Kabupaten Pinrang, yang disebabkan oleh pendangkalan sungai.

“Sejauh ini, belum ada laporan lain dari BPBD kabupaten/kota. Di Pinrang, pada 3 Desember, banjir terjadi di Dusun Mallang, Kecamatan Duanpanua, dan di Parepare juga sempat terjadi hujan deras disertai angin,” tambah Amson.

Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan banjir.

“Mari kita bersama-sama membersihkan saluran air di sekitar rumah. Kerja bakti dan gotong royong sangat penting,” ungkap Prof. Zudan.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak menunda untuk membersihkan saluran yang sering tersumbat sampah, karena dapat berisiko menyebabkan banjir.

Baca Juga :  Merapi Mengeluarkan Empat Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya, Jarak Luncur Mencapai 1.900 Meter