Pintasan.co, Jakarta – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah melakukan penulisan ulang terhadap sejarah nasional Indonesia.
Dalam versi terbaru nanti, periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dimasukkan sebagai bagian dari pembaruan tersebut.
“Semua bagian yang perlu diperbarui akan kami lengkapi. Kalau tidak salah, penulisan terakhir hanya sampai masa sebelum Presiden SBY. Nantinya tentu akan ditambahkan,” ujar Fadli saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (5/5/2025).
Fadli menjelaskan bahwa penyusunan ulang ini dilakukan karena dokumen sejarah nasional terakhir ditulis sekitar tahun 2012, yang artinya belum mencakup perkembangan penting dalam satu dekade terakhir.
Oleh sebab itu, menurutnya, penambahan informasi mengenai kepemimpinan setelah era tersebut menjadi hal yang mendesak, termasuk pencatatan masa pemerintahan Jokowi.
Penulisan ulang ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan untuk memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Dalam prosesnya, lebih dari 100 sejarawan dari berbagai perguruan tinggi akan dilibatkan guna memastikan ketepatan dan kelengkapan narasi sejarah yang baru.
Tak hanya menambahkan periode kepemimpinan terbaru, revisi ini juga akan mencakup sejumlah temuan baru dari masa prasejarah hingga peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan sebelumnya.
Pemerintah menargetkan proyek penulisan ulang ini bisa diselesaikan dalam tahun 2025.