Pintasan.co, Subang – Warga Pusakanagara Subang digegerkan oleh kasus pembunuhan terhadap seorang pria difabel pada hari Minggu, 26 Januari 2025 lalu.

Pihak kepolisian kini sudah mengungkapkan kasus pembunuhan tersebut. Korban diketahui seorang pria difabel bernama Toikin bin Asmadi.

Hal demikian dikonfirmasi oleh Kapolres Subang, AKBP Ariek Indra Sentanu melalui konferensi pers di Mapolres Subang pada hari Jumat, 31 Januari 2025.

Berikut kami sajikan fakta-fakta dibalik kasus pembunuhan di Pusakanagara, Subang tersebut.

Salah Satu Pelaku Ternyata Perempuan di Bawah Umur

Pihak kepolisian mengamankan dua perempuan sebagai pelaku pembunuhan Toikin, yakni AN berusia 21 tahun dan TK berusia masih 16 tahun.

Tiga hari setelah melakukan pembunuhan terhadap Toikin, pelaku langsun diamannkan jajaran Unit Resmob, Unit IV PPA Satreskrim Polres Subang dibantu Resmob Polda Jabar dan Unit Reskrim Polsek Pusakanagara.

Korban Alami 27 Luka Tusukan

Kedua pelaku tersebut dengan keji membunuh Toikin dengan menusukkan pisau dapur ke bagian tubuh korban.

Hasil autopsi, ditemukan sebanyak 27 luka tusukan pada tubuh korban. Bahkan ditemukan juga luka serius pada bagian dalam tubuh korban.

“Hasil autopsi ditemukan luka serius pada paru-paru dan ginjal,” ujarnya, dikutip dari humaspoldajabar hari ini, Jumat, 31 Januari 2025.

Korban Dijemput Pelaku

Pada 20 Januari 2025, pelaku dan korban sempat janjian untuk bertemu hingga akhirnya pada 26 Januari 2025 pertemuan itu pun terjadi.

Para pelaku menjemput korban kemudian diajak ke sisi laut Patimban. Setelah itu kemudian ketiganya menuju ke TKP yakni di Jalan Pertamina JAS 27, Dusun Cemara, Desa Kalentambo, Pusakanagara, Subang.

Di tempat itulah penusukan oleh AN dan TK dilakukan setelah ketiganya terlibat cekcok dan perkelahian.

“Pelaku A mengambil pisau di jok motor dan anak perempuan inisial T mengambil pisau di pinggang. Pelaku A menusukkan pisau di sekitar leher, sedangkan TK menusuk pinggang korban,” jelas Ariek.

Terlibat Cinta Segitiga

Usut punya usut, ternyata kedua pelaku dengan korban terlibat cinta segitiga sehingga memancing adanya keributa berbuntut maut.

“Motifnya cemburu, ada hubungan percintaan di antara ketiganya,” ujar Ariek.

Namun pihak kepolisian masih menelusuri lebih lanjut terkait hubungan ketiganya, karena ada dugaan hubungan sesama jenis di antara kedua pelaku.

“Terkait dugaan hubungan sesama jenis, kami masih dalam penyelidikan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Dua Tersangka Pembunuhan di Pusakanagara Ternyata Perempuan dan Anak Usia 16 Tahun