Pintasan.co, Makassar – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 27-28 Februari 2025 di halaman Kantor Dinas Ketapang Sulsel, Jalan Ir. Ratulangi, Makassar, dengan menawarkan berbagai komoditas pangan.
Kepala Dinas Ketapang Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, pada Kamis (27/2) menjelaskan sejumlah komoditas yang dijual dalam GPM ini, antara lain beras medium seharga Rp12.400 per kg dan Rp14.000 per kg, gula pasir Rp17.300 per kg, terigu Rp9.000 per kg, bawang merah Rp22.000 per kg, serta bawang putih Rp38.000 per kg.
Selain itu, ada juga cabe rawit Rp58.000 per kg, cabe merah keriting Rp20.000 per kg, kol Rp8.000 per kg, dan wortel Rp8.000 per kg. Minyakita bantal dijual dengan harga Rp15.000 per liter, telur ayam Rp52.000 per rak, serta daging ayam Rp100.000 untuk tiga ekor.
Komoditas lainnya yang tersedia termasuk daging ayam olahan, sawi, ubi jalar, minuman olahan tradisional, serta buah segar.
Muhammad Arsjad menekankan bahwa kegiatan GPM ini memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan, mengingat harga pangan biasanya cenderung naik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriyah.
“Menurut pengamatan kami dari panel harga, harga pangan bulan ini sudah mulai menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan bulan lalu. Ada sekitar dua puluh komoditas strategis yang mengalami peningkatan harga, sementara hanya tiga yang mengalami penurunan,” ujar Arsjad.
Ia juga menjelaskan bahwa kenaikan harga komoditas pangan cukup signifikan, dengan variasi antara 0,4 hingga 15 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan antara lain cabe rawit merah, cabe merah besar, cabe merah keriting, ikan bandeng, ikan tongkol, dan minyak goreng.
“Beberapa komoditas ini sudah memasuki kategori waspada, dan kami terus memantau perkembangan tersebut. Oleh karena itu, kami tetap berupaya melakukan stabilisasi harga melalui GPM ini,” tambahnya.
Arsjad mengungkapkan bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh ketersediaan barang, di mana permintaan yang meningkat bertemu dengan produksi yang terbatas, yang pada akhirnya mendorong harga naik.
“Melalui Dinas Ketahanan Pangan, kami akan terus menjalankan program ini sebagai langkah efektif untuk menstabilkan harga dan mengendalikan inflasi di Sulawesi Selatan,” jelasnya lebih lanjut.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan oleh berbagai OPD terkait di Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar, serta para vendor yang terlibat.
Arsjad berharap agar pemerintah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dapat mengikuti langkah yang sama dan melaksanakan Gerakan Pangan Murah menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kami berharap seluruh daerah bisa menyelenggarakan GPM ini, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan seperti Ramadhan dan Idul Fitri,” tutupnya.