Pintasan.co, Yogyakarta – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengungkapkan bahwa konflik antara Israel dan Iran berpotensi memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ia menjelaskan bahwa periode Juni hingga September biasanya merupakan musim kunjungan wisatawan asal Eropa. Namun, saat ini tren kunjungan dari wisatawan Eropa masih cenderung rendah.

“Biasanya Juni grafiknya sudah naik, sekarang masih landai. Memanasnya perang Israel-Iran merupakan ancaman bagi turunnya wisatawan asing ke Jogja,” katanya, Minggu (22/06/2025).

“Kalau perang ini tidak kunjung usai dan beberapa negara Eropa mengeluarkan travel warning, ini akan menjadi bad news (kabar buruk) pariwisata Indonesia dan Jogja tentunya,” sambungnya.

Menurutnya, konflik antara Israel dan Iran menyebabkan wisatawan asal Eropa menunda rencana perjalanan mereka ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia memperkirakan bahwa kunjungan wisatawan Eropa pada Juni 2025 mengalami penurunan sekitar 15 hingga 20 persen.

“Biasanya yang masuk Uni Eropa (kunjungan ke DIY turun), yang lebih sensitif terhadap safety (keamanan),” lanjutnya.

Melihat situasi tersebut, Bobby mendorong Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Pariwisata untuk menggelar kampanye positif guna memperkuat citra bahwa pariwisata di DIY tetap aman untuk dikunjungi.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, tercatat sebanyak 3.100 wisatawan asal Eropa berkunjung ke Yogyakarta selama periode Januari hingga April 2025.

Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 17,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024, yang saat itu mencatat 3.737 kunjungan.

Tiga negara anggota Uni Eropa yang tercatat sebagai penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi ke DIY adalah Jerman, Prancis, dan Belanda. Namun, jumlah kunjungan dari ketiganya mengalami penurunan yang cukup signifikan secara tahunan.

Baca Juga :  Pantai Gesing Wonderland Sensasi Wisata Beragam Wahana Seru di Pesisir Selatan Yogyakarta

Pada periode Januari hingga April 2025, jumlah wisatawan asal Jerman tercatat sebanyak 494 orang, menurun 14,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, kunjungan dari Prancis mencapai 484 orang, turun 22,31 persen secara tahunan. Adapun wisatawan asal Belanda tercatat sebanyak 485 orang, dengan penurunan sebesar 16,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.