Pintasan.co, Jakarta – Juru bicara militer Houthi Yaman menyatakan pada Senin (17/3) bahwa kelompoknya telah melancarkan serangan kedua yang menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS) di Laut Merah bagian utara, setelah militer AS melakukan serangan udara terbaru terhadap posisi Houthi.

“Merespons agresi Amerika yang terus berlanjut terhadap negara kami… pasukan kami menargetkan, untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam, kapal induk AS USS Harry Truman di Laut Merah bagian utara dengan rudal balistik dan rudal jelajah serta drone,” ujar juru bicara Houthi, Yahya Sarea, dalam pernyataan yang disampaikan pada Senin pagi dan disiarkan oleh TV Al Masirah yang dikelola Houthi.

“Dengan beberapa serangan roket dan drone, angkatan bersenjata kami juga berhasil menggagalkan serangan musuh yang sedang dipersiapkan akan diluncurkan ke negara kami, sehingga pesawat-pesawat tempur musuh tersebut terpaksa kembali,” tambahnya.

Sarea juga menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan serangan terhadap semua kapal angkatan laut dan kapal komersial AS di kawasan tersebut jika serangan udara AS tidak berhenti.

Sementara itu, Komando Pusat AS melalui media sosial X mengonfirmasi bahwa operasinya terhadap kelompok Houthi masih berlanjut, merujuk pada serangan udara baru terhadap target-target Houthi.

TV Al Masirah melaporkan bahwa serangan udara AS pada Senin menargetkan sebuah pabrik pemintalan kapas di Distrik Zabid, selatan Provinsi Hodeidah, serta sebuah gedung pemerintahan di Provinsi Al-Jawf, Yaman timur laut.

Hingga kini, belum ada laporan mengenai korban jiwa. Kementerian Kesehatan Houthi di Sanaa melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara AS telah meningkat menjadi 53 orang, termasuk lima anak dan dua wanita, dengan 98 orang lainnya terluka.

Baca Juga :  40 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat Black Hawk Ditemukan

Operasi penyelamatan sedang dilakukan untuk mencari korban yang terperangkap di bawah reruntuhan.

Serangan udara AS dimulai pada Sabtu (15/3) malam waktu setempat setelah Presiden AS Donald Trump berjanji akan melanjutkan serangan udara hingga Houthi berhenti menyerang kapal dan jalur pelayaran internasional.