Pintasan.co, Maros – Banjir yang melanda Kabupaten Maros semakin meluas. Hingga saat ini, sebanyak 12 dari 14 kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir.
Kepala BPBD Maros, Towadeng, mengungkapkan bahwa hanya Kecamatan Tantalili dan Bontoa yang masih bebas dari genangan air.
Ironisnya, wilayah yang mengalami dampak terparah justru berada di area pegunungan, seperti Kecamatan Camba, Cenrana, dan Mallawa.
“Awalnya, hanya delapan kecamatan yang terdampak. Namun, karena hujan terus mengguyur, jumlahnya kini bertambah menjadi 12 kecamatan,” ujar Towadeng pada Minggu (22/12/2024).
Sebagai tanggapan atas situasi ini, BPBD Maros telah menetapkan status darurat bencana. Hingga kini, sekitar 1.000 kepala keluarga (KK) dan ratusan ribu rumah dilaporkan terdampak banjir. Meski demikian, belum ada laporan warga yang mengungsi ke posko darurat.
“Sebagian besar warga memilih bertahan di rumah masing-masing atau mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Selain karena rumah mereka umumnya berbentuk rumah panggung, mereka juga khawatir meninggalkan harta bendanya,” jelas Towadeng.
Di sisi lain, permintaan evakuasi datang dari warga di dusun-dusun terpencil.
“Kami telah mengevakuasi beberapa warga dari daerah terpencil menggunakan tiga perahu karet yang sudah disiapkan,” tambahnya.