Pintasan.co, Jakarta – Sebanyak 200 ribu sapi perah impor direncanakan akan masuk ke Indonesia tahun ini, sebagai bagian dari upaya mendukung produksi susu guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa aturan mengenai impor sapi perah tersebut kini tengah menunggu persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Peraturan pemerintahnya baru selesai, jadi kita akan memperluas sumber impor sapi perah dari beberapa negara selain Australia, termasuk negara-negara yang telah terdaftar,” ujarnya dalam wawancara dengan detikFinance, Selasa (14/1/2025).
Impor sapi perah ini direncanakan berlangsung hingga 2029 dengan total 1,3 juta ekor. Namun, untuk tahun ini, yang akan masuk adalah 200 ribu ekor.
Sudaryono juga mengungkapkan bahwa lebih dari 160 perusahaan sudah berkomitmen untuk terlibat dalam proyek pengadaan sapi, baik dari dalam maupun luar negeri.
Lebih lanjut, Sudaryono menjelaskan bahwa impor sapi perah bukan berarti Indonesia hanya menjadi pasar untuk negara lain.
Rencana impor ini akan diiringi dengan investasi dalam pembangunan pabrik susu di Indonesia.
“Kami berharap 200 ribu sapi bisa masuk hingga akhir tahun ini. Semua urusan lahan dan peternakannya akan segera diselesaikan. Yang jelas, ini bukan sekadar impor, tapi merupakan investasi. Investor boleh saja membangun pabrik susu di Indonesia, dengan mendatangkan sapi perah,” jelasnya.
Terkait keluhan mengenai susu yang belum tersedia dalam menu MBG, Sudaryono menjelaskan bahwa Indonesia tidak ingin terlalu bergantung pada impor susu.
Oleh karena itu, bagi yang belum tersedia susu, sumber protein lainnya akan digunakan sebagai pengganti sementara.
“Tujuan utama kami adalah mendatangkan sapi perah impor untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri, sehingga susu untuk MBG bisa lebih banyak tersedia di Indonesia,” tambahnya.
Sapi perah impor yang dimaksud akan berasal dari beberapa negara, termasuk Australia, Brasil, Selandia Baru, Amerika Serikat (AS), dan Meksiko.