Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, menyatakan tekadnya untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG).
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, dalam Pertemuan Tingkat Menteri MSG yang berlangsung di Port Vila, Vanuatu, pada Kamis (28/11/2024).
“Fokus utama kita adalah membawa manfaat nyata bagi masyarakat di seluruh anggota MSG,” ujar Nasir dalam keterangan pers.
Sebagai bagian dari komunitas Pasifik, Nasir menegaskan keyakinannya bahwa kawasan Pasifik memiliki potensi besar untuk menjadi wilayah yang lebih kuat dan sejahtera.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, memberikan perhatian besar terhadap penguatan hubungan dengan negara-negara Melanesia.
Untuk mewujudkan komitmen ini, Indonesia menetapkan tiga prioritas utama:
1. Mendorong Kerja Sama Pembangunan
Indonesia berkomitmen membantu negara-negara MSG menghadapi tantangan seperti dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Program pelatihan di sektor perikanan, kesehatan masyarakat, penegakan hukum, dan pelatihan kejuruan akan terus dilanjutkan. Selain itu, Indonesia melihat potensi besar dalam perdagangan produk unggulan seperti kakao, ikan, gula, dan air mineral.
2. Memperkuat Ketahanan Kawasan
Menyikapi tantangan global, Indonesia mendorong sinergi program MSG dengan Archipelagic and Island States Forum (AIS). Sinergi ini mencakup transisi energi, peningkatan kesiapsiagaan bencana, dan pengembangan ekonomi biru dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya laut Pasifik.
3. Menjadi Jembatan Kawasan Pasifik
Indonesia menekankan pentingnya menjaga semangat non-blok di tengah rivalitas geopolitik dunia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Efate yang disepakati para pemimpin MSG.
Langkah strategis ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk tidak hanya mempererat hubungan regional, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan kawasan Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan.