Pintasan.co, Tanggerang – PT Sunthi Sepuri, perusahaan farmasi dalam negeri, berkomitmen untuk memperluas skala produksinya sebagai bagian dari dukungan terhadap pemulihan ekonomi nasional.
Dengan target penjualan ambisius sebesar Rp1 triliun pada tahun 2030, perusahaan ini berupaya meningkatkan kapasitas dan diversifikasi produk.
Untuk mencapai target tersebut, PT Sunthi Sepuri memulai pembangunan fasilitas produksi baru di area pabrik mereka yang terletak di Cikupa, Tangerang, Banten.
Langkah ini diambil untuk mempercepat proses produksi dan mendukung strategi ekspansi perusahaan ke depan.
Direktur PT Sunthi Sepuri, Amanda Thabita Sallynama, menjelaskan bahwa pembangunan ini bukan hanya sekadar penambahan fasilitas, tetapi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan yang berfokus pada peningkatan efisiensi dan daya saing melalui penerapan teknologi canggih.
“Teknologi adalah katalisator peluang baru, mulai dari menciptakan produk dan layanan baru hingga meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar,” kata Amanda pada Senin (11/11/2024).
Menurut Amanda, penambahan fasilitas produksi ini akan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan hingga tiga kali lipat.
“Ini bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pernyataan ambisi baru perusahaan. Kami tidak hanya menambah kapasitas, tetapi juga memperluas portofolio produk, termasuk sediaan baru di bidang psikiatri, pelangsing, dan kecantikan,” terangnya.
Selain fokus pada ekspansi bisnis, Amanda juga menekankan pentingnya peran perusahaan dalam mendukung program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional.
Dengan membangun fasilitas baru, PT Sunthi Sepuri berharap dapat meningkatkan jumlah produk farmasi lokal, membantu memenuhi kebutuhan domestik, dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Amanda menambahkan bahwa keberhasilan dari proyek ini akan sangat bergantung pada kontribusi semua karyawan perusahaan.
“Pembangunan ini tidak akan berarti tanpa kontribusi dari seluruh karyawan. Kami percaya bahwa setiap tantangan akan mampu dihadapi dengan daya juang dan kerja sama tim yang solid,” ujarnya.
Inisiatif ini tidak hanya berpotensi meningkatkan produksi nasional tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, mendukung perkembangan industri farmasi dalam negeri, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar kesehatan global.