Pintasan.co, Jakarta – Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengungkapkan bahwa Rusia akan membangun delapan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Iran, berdasarkan kontrak kerja sama yang telah disepakati sebelumnya antara kedua negara. Informasi ini disampaikan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA.
Presiden AEOI, Mohammad Eslami, mengumumkan hal tersebut pada Senin (9/6), saat menerima kunjungan anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran di kantor pusat AEOI di Teheran.
Eslami menyebut bahwa empat dari delapan reaktor baru akan dibangun di Provinsi Bushehr, yang terletak di bagian selatan Iran.
Ia juga menyampaikan pembaruan kepada para anggota parlemen terkait perkembangan pembangunan unit reaktor 2 dan 3 di kompleks PLTN Bushehr yang sudah ada.
Eslami menekankan bahwa pengerjaan kedua unit tersebut dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri Iran.
Dalam konferensi pers setelah kunjungan parlemen, Eslami menyatakan bahwa AEOI menargetkan peningkatan kapasitas energi nuklir negara hingga tiga kali lipat, sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperluas sumber energi.
PLTN Bushehr, yang merupakan fasilitas nuklir sipil pertama dan satu-satunya yang telah beroperasi di Iran, dibangun oleh Rusia dan mulai beroperasi pada Mei 2011.
Sejak awal, proyek ini melibatkan kerja sama erat dengan badan nuklir Rusia, Rosatom.