Pintasan.co, Semarang – Menutup tahun kerja 2024, KONI Jawa Tengah akan menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di The Sunan Hotel Surakarta, 12- 13 Desember mendatang.

Rakerprov ini akan melibatkan KONI dari tingkat kota/kabupaten serta pengurus provinsi berbagai cabang olahraga di Jawa Tengah.

Beberapa rancangan materi yang akan dibahas dalam Rakerprov telah terungkap dalam rapat panitia yang berlangsung di Kantor KONI Jateng pada Jumat (15/11).

Rapat tersebut dihadiri oleh Ketua Umum KONI Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana, yang bertindak sebagai penanggung jawab Rakerprov, bersama Wakil Ketua Umum I dan V, Bambang Rahardjo Munadjat dan Sudarsono.

Turut hadir pula Sekretaris Umum Ahmad Ris Ediyanto, Bendahara Umum Prasetyo Budi Yuwono, serta Kabid Organisasi Joko Priyono yang menjadi bagian dari panitia Rakerprov.

Dalam pembukaan acara, Ade Oesman (panggilan Ahmad Ris) menyebut thema dalam Raker adalah ”Penguatan Organisasi Menuju Orbit Prestasi Jawa Tengah”.

Ketua Umum Bona Ventura menambahkan dalam sambutannya bahwa tema tersebut sejalan dengan pencapaian Jawa Tengah pada PON XXI 2024, di mana kontingen Jawa Tengah berhasil meraih 71 medali emas, 74 medali perak, dan 115 medali perunggu.

”Kan pada Rakerprov 2023 kita membuat thema ‘Memantapkan Langkah Menuju PON Aceh – Sumut’. Syukur alhamdulillah, hasil kita pada PON menggembirakan, maka kita memberi pondasi bagi pengurus periode selanjutnya, yakni menuju orbit prestasi nasional,” paparnya.

Jawa Tengah akan merebut posisi “3 Besar”

Bona Ventura menjelaskan lebih lanjut bahwa sudah waktunya Jawa Tengah berkompetisi untuk merebut posisi “3 Besar.”

Namun, ia mengakui bahwa tantangan tersebut sangat berat karena harus bersaing dengan tiga provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang memiliki anggaran pembinaan olahraga lebih dari Rp 300 miliar.

 ”Prestasi itu linier dengan besaran anggaran. Maka kita perlu memberi masukan kepada Pemprov bahwa untuk bisa berprestasi lebih tinggi diperlukan anggaran lebih besar,” paparnya.

Beberapa materi yang direncanakan untuk dibahas dalam rapat meliputi pelaksanaan babak kualifikasi (BK) Porprov 2026 yang dijadwalkan mulai April 2025, aturan mutasi atlet antar kabupaten/kota yang ditetapkan maksimal 17 bulan sebelum Porprov 2026, serta aspek organisasi dan pengelolaan keuangan.

Baca Juga :  Mahasiswa di Semarang Gelar Demo Kritik Pemerintahan Prabowo - Gibran

Mengingat 2025 adalah tahun terakhir kepengurusan KONI 2021-2025, akan dibahas pula rancangan pembentukan Tim Jaring dan Saring yang bertugas menyeleksi calon ketua KONI Jawa Tengah untuk periode 2025-2029.

”Ini kan Rakerprov terakhir yang kita gelar, sebab pada 2025 nanti kita gelar Musorprov. Jadi kita harus menetapkan Tim Jaring – Saring,” kata Bona.

Sementara Ketua Panitia Rakerprov Joko Priyono menyebut acara tersebut juga akan dihadiri utusan KONI Pusat.

”Kita akan undang tiga pengurus KONI Pusat. Kita akan meminta dalam paparan agar ada info tentang perkembangan organisasi dan rancangan PON 2028,” kata Joko.

Disebutkannya, dalam Rakerprov nanti juga akan dibahas dalam Porprov 2026 cabang olahraga yang dipertandingkan mengacu pada PON 2028. Untuk sementara rancangan PON 2028 adalah 40 cabang olahraga yakni masing-masing NTB dan NTT 20 cabang olahraga.

”Memang belum final. Maka kita menunggu keputusan atau minimal informasi dari KONI Pusat,” katanya.

Dalam hal tata tertib organisasi, hak suara pada Rakerprov hanya akan diberikan kepada KONI kabupaten/kota dan pengurus provinsi cabang olahraga yang masih memiliki masa kepengurusan aktif.

Bona Ventura juga menambahkan bahwa diskusi dalam rapat komisi maupun pleno akan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pembahasan materi akan dikelola secara serius untuk menghasilkan keputusan yang bermanfaat.

”Jadi istilah ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus kita abaikan. Kita rancang dan putuskan materi demi untuk memandu kepengurusan mendatang,” tegasnya.