Pintasan.co, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam nominasi lima tokoh dunia yang dianggap paling korup versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Pengakuan ini mencuri perhatian banyak pihak, termasuk dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang merupakan tempat Jokowi memulai karier politiknya.
Ketua DPP PDIP, Djarot Syaiful Hidayat, menilai bahwa temuan OCCRP tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta aparat penegak hukum lainnya.
Djarot menekankan pentingnya tindakan tegas untuk menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam pemberantasan korupsi secara adil tanpa pandang bulu.
“Ini adalah informasi awal yang perlu segera ditanggapi oleh KPK dan aparat penegak hukum lainnya untuk memastikan bahwa pemerintahan yang bersih dan kuat dapat terwujud,” ujar Djarot saat dikonfirmasi, Rabu (1/1/2025).
Ia juga mengungkapkan pentingnya verifikasi lebih lanjut terhadap data yang disampaikan oleh OCCRP, guna memastikan akurasi informasi tersebut.
Sementara itu, Sekjen Projo, Handoko, menanggapi penilaian OCCRP terhadap Jokowi dengan menegaskan bahwa itu adalah penilaian yang keliru.
Handoko berpendapat bahwa rakyat Indonesia sendiri yang lebih mengetahui prestasi Jokowi melalui hasil pembangunan, penegakan hukum, dan perubahan dalam budaya politik.
Menurut Handoko, tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi tetap tinggi hingga saat ini.
“Publik Indonesia memberikan tingkat penerimaan yang tinggi terhadap Pak Jokowi, lebih dari 80 persen. Penilaian rakyat tidak bisa begitu saja diabaikan,” kata Handoko.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerintahan Jokowi telah berhasil menangkap banyak menteri yang terlibat kasus korupsi, termasuk beberapa yang berasal dari PDIP.
Handoko menambahkan, “Silakan saja jika ada data dan fakta yang valid. Proses hukum harus dilaksanakan, tapi jangan hanya berdasarkan tuduhan tanpa bukti.”
Diketahui, nama Presiden Jokowi termasuk dalam lima tokoh yang mendapat nominasi sebagai pemimpin paling korup tahun 2024 menurut OCCRP.
Nominasi ini muncul dari suara pembaca, jurnalis, dan pihak-pihak yang terhubung dengan jaringan global OCCRP.
Nama-nama lainnya yang masuk nominasi adalah Presiden Kenya William Ruto, mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta pengusaha India Gautami Adani.