Pintasan.co, Yogyakarta – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jawa Tengah menyerahkan sertifikat pencatatan Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) untuk Tradisi Balon Udara Wonosobo kepada Pemkab Wonosobo.
Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, kepada Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam gelaran Java Balloon Attraction 2025 di Taman Rekreasi Kalianget pada Minggu (6/7).
Dalam acara tersebut, Heni turut didampingi oleh Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, Agustinus Yosi Setiawan.
Tradisi Balon Udara Wonosobo sendiri berasal dari komunitas Perkumpulan Balon Wonosobo Creative yang konsisten melestarikan budaya balon udara sebagai wujud kebersamaan, kreativitas, serta identitas budaya masyarakat Wonosobo.
Dalam sambutannya, Heni Susila Wardoyo menyampaikan bahwa pelindungan terhadap kekayaan budaya daerah merupakan bagian dari kehadiran negara dalam menjaga warisan leluhur agar tidak hanya lestari, tetapi juga memiliki nilai tambah ekonomi dan daya saing global.
“Sertifikat ini bukan sekadar simbol legalitas, tetapi juga bentuk penghargaan atas identitas budaya masyarakat Wonosobo. Tradisi ini memiliki nilai sosial dan spiritual yang harus dijaga bersama,” tegasnya.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Kanwil Kemenkum Jawa Tengah dalam pelestarian budaya lokal.
“Atas nama masyarakat Wonosobo, kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Hukum Jawa Tengah atas pelindungan hukum terhadap tradisi balon udara. Ini menjadi kebanggaan sekaligus semangat bagi kami untuk terus menjaga budaya daerah,” ungkapnya.
Ia turut mendorong agar tradisi yang kini telah tercatat secara resmi tersebut terus dikembangkan, tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai peluang untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menarik minat wisatawan.
Melalui pencatatan resmi ini, Tradisi Balon Udara Wonosobo diharapkan semakin dikenal luas, memperoleh perlindungan hukum, serta menjadi bagian dari kekayaan budaya nasional yang dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah.
