Pintasan.co, Jakarta – Aktivis HAM dan juru bicara Koalisi Freedom Flotilla (FFC), Yasemin Acar, melaporkan bahwa pemerintah Israel mulai mengacaukan koneksi internet kapal bantuan Madleen yang tengah dalam perjalanan menuju Gaza, meski kapal tersebut masih berada di perairan internasional.

Dalam wawancaranya dengan Anadolu dari atas kapal Madleen, Acar menjelaskan bahwa tim darat memberi informasi bahwa Israel telah memulai upaya pengacauan sinyal.

“Koneksi internet kami tiba-tiba melambat drastis. Ini bisa berarti kami sewaktu-waktu akan terputus sepenuhnya dari dunia luar,” ujar Acar.

Madleen berlayar dari Italia selatan dalam misi kemanusiaan untuk menembus blokade Israel di Gaza. Kapal saat ini berjarak sekitar 116 mil laut dari pantai Gaza.

Acar menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap kapal di perairan internasional akan tergolong sebagai kejahatan perang.

Ia juga mengingatkan bahwa insiden serupa pernah terjadi, seperti serangan terhadap kapal Mavi Marmara pada 2010 yang menewaskan 10 aktivis, serta serangan drone terhadap kapal FFC lainnya, Conscience, di dekat Malta pada awal Mei lalu.

24 Jam Penentu Nasib Misi

Kapal Madleen telah berlayar selama delapan hari dan dijadwalkan tiba di Gaza pada Senin (9/6), jika tidak dihadang. Hingga kini belum ada respons langsung dari pihak Israel, namun Acar menegaskan bahwa waktu yang tersisa sangat krusial bagi kelangsungan misi ini.

Meskipun menghadapi risiko tinggi, moral 12 awak kapal tetap tinggi. Di antara mereka terdapat aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg dan aktor Irlandia Liam Cunningham.

“Madleen hanyalah satu bagian kecil dari perlawanan global,” kata Acar. Ia juga mengkritik sikap pasif komunitas internasional atas blokade Israel, menyebut bahwa mereka lebih memilih mengirim senjata daripada bantuan.

Baca Juga :  AS Kirim 300 Rudal Hellfire ke Israel Jelang Serangan ke Iran

“Kami tidak membawa senjata, tidak mencari konflik. Kami hanya membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang kelaparan,” tegasnya.

Israel Ancam Hadang Madleen

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menginstruksikan militer untuk mencegah Madleen mencapai perairan Gaza. Angkatan Laut Israel bersiap untuk menghadang kapal dan memaksanya menuju pelabuhan Ashdod.

Dalam unggahannya di media sosial bersama pejabat militer, Gallant mengatakan, “Saya telah memerintahkan pasukan untuk melakukan segala cara guna mencegah armada kebencian Madleen masuk ke Gaza.Kepada Greta dan semua pendukung Hamas: Putar balik, kalian tidak akan masuk ke Gaza.”

Tentang Kapal Madleen

Madleen, kapal layar sepanjang 18 meter, adalah bagian dari misi terbaru FFC yang berangkat pada 1 Juni dari pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Catania, Sisilia, Italia.

Kapal ini membawa bantuan penting seperti susu bayi, makanan pokok, obat-obatan, perlengkapan kebersihan wanita, alat desalinasi air, serta alat bantu gerak dan anggota tubuh prostetik untuk anak-anak Gaza.