Pintasan.co, SurabayaKemenkes RI kembali mengingatkan kepada masyarakat luas untuk terus mewaspadai potensi peningkatan kasus COVID-19. Meski tren kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan penurunan, tetapi kawasan Asia mengalami lonjakan kasus sejak awal 2025 dan mendorong pemerintah menerbitkan surat edaran kewaspadaan terbaru.

Plt Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menjelaskan terkait kondisi terkini penyebaran kasus COVID-19 di Jatim. Emil mengatakan pada awal tahun 2025 ini sudah ditemukan 2 kasus COVID-19 di Jatim.

“Di Jawa Timur dilaporkan ada dua kasus COVID-19. Temuan kasus itu ada di Minggu ke 3 dan 18 tahun 2025. Dan tidak ada terdata lagi,” kata Emil di Gedung DPRD Jatim, Senin (2/6/2025).

Emil mengakui adanya potensi peningkatan kasus COVID-19 jika dilakukan test secara masif seperti dahulu. Tetapi saat ini, alur pengecekan swab pasien COVID-19 sudah berbeda dibandingkan saat masih Pandemi.

“Sejak Kepres nomor 17 tahun 2023, status pandemi suda dinyatakan selesai. Ini memang datanya di minggu ke 19 menuju ke minggu 20, ini kasus COVID-19 teridentifikasi menurun dari 28 kasus ke 3 kasus (di seluruh Indonesia). Yang dominan COVID varian MB1.1,” ungkapnya.

“Jadi alur pemeriksaan COVID saat ini mengikuti program kalau pasien demam di atas 38 derajat, kurang dari 10 hari dan batuk, maka dari fasilitas kesehatan yang merawat akan melakukan swab dan dikirim ke BBLABKESMAS Surabaya untuk survailens influenza secara keselurahan,” tambahnya.

Emil juga mengatakan saat ini belum ada arahan dari Kemenkes RI untuk tambahan vaksin COVID-19 dan sebagainya di tengah kenaikan kasus di negara-negara Asia. Akantetapi tetap mewaspadai peningkatan COVID-19 di Jawa Timur khususnya.

Baca Juga :  Program Cek Kesehatan Gratis 2025: Ini Daftar Penyakit yang Bisa Diperiksa di Puskesmas