Pintasan.co, Jakarta – Konsulat China di Mandalay, Myanmar, dilaporkan diserang dengan alat peledak yang diduga granat, menurut media lokal pada Sabtu (19/10).

Tidak ada korban jiwa atau cedera akibat insiden tersebut. Ledakan terjadi di kantor konsulat, yang terletak di pusat Mandalay, sebelah selatan Istana Kerajaan, sekitar pukul 7 malam waktu setempat pada Jumat.

“Tidak ada yang terluka,” kata pejabat itu, tanpa menyebutkan secara detail insiden.

China merupakan sekutu utama dan pemasok senjata bagi junta Myanmar, namun juga memiliki hubungan dengan kelompok etnis yang memerangi militer di negara bagian Shan, Myanmar utara, menurut para analis.

Situasi dalam negeri Myanmar tetap tidak stabil sejak militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi dan merebut kekuasaan pada 2021.

Seorang pejabat di Mandalay mengonfirmasi kepada AFP bahwa insiden terjadi di kompleks konsulat China pada malam sebelumnya, namun menegaskan bahwa tidak ada korban yang terluka.

Kantor berita Irrawaddy melaporkan granat dilemparkan ke kompleks konsulat, yang biasanya dijaga oleh pasukan keamanan Myanmar.

The Voice of Myanmar juga melaporkan adanya “ledakan” di konsulat tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Kedutaan Besar China di Yangon tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan dari AFP, dan juru bicara junta juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga :  YouGov: 41% Gen Z Mempertimbangkan Untuk Tinggalkan Indonesia, Merasa Pesimis Tentang Masa Depan di Tanah Air