Pintasan.co, Bandung – Joko Wahyu tidak menyangka bahwa halusinasi yang dialaminya menyebabkan nyawa penumpangnya, Saevul Anas, hilang di Tol Cikopo-Palimanan (Cikopo) pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Kecelakaan tragis ini menjadi sorotan, tidak hanya karena kehilangan nyawa, tetapi juga karena menyentuh berbagai aspek keselamatan di jalan raya.
Kejadian tersebut berlangsung saat Wahyu melintas di KM 86.400 Tol Cipali, menuju Jakarta dari arah Cirebon, tepatnya di daerah Cipeundeuy, Kabupaten Subang.
Dalam kondisi mata yang mengantuk, Joko merasa melihat dua perempuan berdiri di tengah jalan.
Situasi ini menunjukkan betapa berbahayanya kondisi mengantuk saat berkendara, yang sering kali diabaikan oleh banyak pengemudi.
Masyarakat perlu menyadari bahwa kelelahan bisa menyebabkan pengemudi mengalami halusinasi, yang pada gilirannya dapat berakibat fatal.
Sebagai respons, ia langsung membanting stir dan menabrak truk yang berada di depannya, yang mengakibatkan kecelakaan fatal.
“Mungkin mengantuk pak. Jadi saya lihat ada dua perempuan di jalan, saya hindarin itu perempuan banting stir ke kiri dan tronton, bablas loncat ke got di pinggir jalan,” ungkap Joko.
Tindakan mendadak ini menunjukkan kurangnya persiapan dan konsentrasi yang memadai saat mengemudikan kendaraan berat, yang sangat penting untuk menjaga keselamatan di jalan.
Joko menjelaskan bahwa perjalanan dari Karang Anyar menuju Tangerang untuk mengantar bahan makanan dimulai pada Selasa, 15 Oktober 2024. Selama perjalanan, ia sempat beristirahat beberapa kali.
“Jam 4 sore kemarin dari Karang Anyar, udah empat kali istirahat juga tapi masih kerasa ngantuk. Kecepatan sekitar 60 kiloan,” tuturnya.
Meskipun ia telah berusaha untuk mengistirahatkan tubuhnya, hal ini menunjukkan bahwa terkadang istirahat saja tidak cukup untuk mengatasi rasa kantuk yang mendalam, terutama setelah perjalanan panjang.
Sementara itu, Kanit PJT Tol Cipali, AKP Anang Sunarya, melalui Panitnya, Ipda Raden Nugraha, menyampaikan bahwa Joko diduga tidak cukup melakukan antisipasi saat mengemudikan kendaraannya, sehingga menabrak truk lain. Menurutnya, sopir truk hanya mengalami luka ringan akibat kecelakaan tersebut.
“Benar telah terjadi kecelakaan truk nopol AD-8378-JB sekitar pukul 08.00 WIB, truk ini melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta, diduga kurang antisipasi dan tidak jaga jarak aman kemudian menabrak truk yang ada di depannya,” ujarnya.
Hal ini menegaskan pentingnya menjaga jarak aman antar kendaraan, terutama dalam situasi jalan yang ramai.
“Satu orang penumpang truk tersebut meninggal dunia, sopir alami luka ringan. Kasusnya kami limpahkan ke Polres Subang,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pengguna jalan untuk selalu waspada dan menjaga kondisi fisik saat berkendara, serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya yang ditimbulkan oleh kurangnya perhatian dan antisipasi saat mengemudi.
Kecelakaan seperti ini dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, termasuk pemahaman akan batasan kemampuan fisik dan mental saat berkendara.