Pintasan.co, Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan senilai Rp16.1 miliar sekaligus membangun perumahan untuk mendukung 93 keluarga atau sekitar 259 warga Desa Eretan Kulon, Indramayu, Jawa Barat, yang terdampak banjir rob.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di Indramayu, Kamis, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil kerja sama antara Kemensos, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Habitat for Humanity Indonesia.
Adapun perumahan, kata Agus, dibangun di atas tanah seluas 1,6 hektare.
“Hari ini kita akan meletakkan batu pertama. Mudah-mudahan nanti bulan Januari bapak-bapak dan ibu-ibu sudah bisa menempati,” katanya.
Ia menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan merasa aman.
Inisiatif ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pemenuhan tiga kebutuhan dasar masyarakat, yakni sandang, pangan, dan papan.
“Dan sekarang ini untuk urusan papan, pemerintah sudah menargetkan tiga juta rumah. Kemensos ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan tiga juta rumah,” kata Wamensos Agus.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih mengatakan pihaknya sudah memperhitungkan lokasi yang dipilih untuk pembangunan perumahan nelayan tersebut, agar keamanan, kenyamanan, dan keselamatan warga terjamin.
“Ada pun rumah yang dibangun ini sendiri adalah rumah dengan Tipe 36 dengan luas tanah adalah 60 meter persegi dengan dua kamar tidur,” kata Mira.
Selain rumah,pihaknya juga mendirikan fasilitas umum seperti balai utama, ruang terbuka hijau, dan masjid.
Selain itu pihaknya membangun kemandirian ekonomi warga dengan memberikan pelatihan keterampilan dan pemasaran, serta memberi bantuan modal usaha.
“Karena memang potensinya di sini adalah potensi ikan, tentunya pemberdayaan yang dilakukan adalah yang berkaitan dengan pengolahan ikan, seperti kerupuk ikan. Kami latih (membuat) bakso, dim sum, warung, kopi dan juga ada terkait dengan bengkel las,” kata Mira.
Menurutnya, langkah-langkah ini juga dapat mengefektifkan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga, agar dapat bekerja tanpa perlu meninggalkan rumah.
Ketua Kelompok Masyarakat Nelayan Eretan Kulon Wanto menyebutkan warga mengapresiasi perhatian dari pemerintah pusat.
Menurut Wanto, lokasi yang dipilih strategis, karena selain aman, masih dekat dengan area mata pencaharian mereka.
“Kalau direlokasi jauh, kayaknya pada bingung orang,” katanya.