Pintasan.coMalam Nisfu Sya’ban adalah malam pertengahan bulan Sya’ban, yaitu tanggal 14 dalam kalender Hijriyah. Malam ini memiliki keutamaan khusus dalam khazanah Islam, terutama dalam tradisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Banyak ulama dan umat Islam yang meyakini bahwa malam ini penuh dengan keberkahan dan merupakan salah satu malam mustajab untuk beribadah dan berdoa.

Dalil tentang Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban


Beberapa hadits menunjukkan bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang istimewa. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dari Abu Musa al-Asy’ari menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Allah melihat kepada seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah, No. 1390)

Selain itu, dalam riwayat lain dari Imam Ahmad, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam Nisfu Sya’ban, lalu mengampuni dosa-dosa hamba-Nya lebih banyak dari jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR.Ahmad, No.6353)

Dari hadits-hadits ini, ulama berpendapat bahwa malam Nisfu Sya’ban adalah malam di mana Allah memberikan rahmat dan ampunan kepada hamba-hamba-Nya, kecuali bagi mereka yang masih dalam kemusyrikan atau memiliki kebencian terhadap sesama umat Islam.

Amalan yang terhampar di Malam Nisfu Sya’ban

  1. Memperbanyak Doa dan Istighfar
    Karena malam ini dikenal sebagai malam pengampunan, umat Islam dianjurkan untuk banyak berdoa dan memohon ampun kepada Allah. Doa yang masyhur baca di malam ini adalah:

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
“Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.”

  1. Shalat Malam (Qiyamul Lail)
    Sebagian ulama bertindak untuk melaksanakan shalat sunnah pada malam Nisfu Sya’ban. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa para tabi’in dan ulama terdahulu menghidupkan malam ini dengan shalat dan doa.
  2. Membaca Al-Qur’an
    Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an pada malam Nisfu Sya’ban juga merupakan amalan yang baik. Banyak ulama yang menyebutkan bahwa malam ini adalah saat yang tepat untuk memperbanyak ibadah kepada Allah.
  3. Puasa di Siang Hari
    Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ sering berpuasa di bulan Sya’ban, termasuk pada pertengahannya. Oleh karena itu, berpuasa pada tanggal 15 Sya’ban dianjurkan sebagai bagian dari ibadah sunnah.
Baca Juga :  Hukum Berkhalwat dengan yang Bukan Mahramnya

Kontroversi Seputar Nisfu Sya’ban


Meskipun banyak umat Islam yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan ibadah, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai keutamaan malam ini. Sebagian ulama, seperti Imam Ibnu Taymiyyah dan Al-Albani, berpendapat bahwa hadits-hadits tentang Nisfu Sya’ban sebagian besar lemah (dha’if) atau bahkan ada yang palsu (maudhu’).

Namun sebagian besar ulama Ahlus Sunnah, seperti Imam Syafi’i, Imam Nawawi, dan Imam Ibnu Rajab, tetap mengakui adanya keutamaan malam ini berdasarkan hadits-hadits yang masih bisa diamalkan dalam konteks fadhailul a’mal (keutamaan amal).

Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam yang istimewa bagi umat Islam. Meski terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, banyak umat Islam tetap menjadikannya sebagai momentum untuk memperbanyak doa, istighfar, dan ibadah lainnya. Yang terpenting adalah mengisi malam ini dengan amal shalih yang sesuai dengan ajaran Islam, menjauhi amal syirik, serta memperbanyak taubat dan permohonan ampun kepada Allah.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan malam Nisfu Sya’ban sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin.