Pintasan.coAmarah adalah emosi manusiawi yang sering kali muncul dalam berbagai situasi. Dalam Islam, amarah yang tidak terkendali dapat merusak hubungan antar manusia dan mendatangkan keburukan.

Namun, orang yang mampu menahan amarahnya mendapatkan keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah. Menahan amarah bukan hanya mengendalikan diri dari melampiaskan emosi negatif, tetapi juga menanamkan sikap sabar dan pengampunan.

1. Keutamaan Menahan Amarah dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an mengajarkan pentingnya menahan amarah dan mengendalikan diri. Dalam Surah Ali Imran ayat 134, Allah berfirman:

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah mencintai orang-orang yang mampu menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Sikap tersebut adalah tanda ketakwaan dan merupakan ciri orang-orang yang berbuat kebaikan (al-muhsinun).

2. Hadis tentang Keutamaan Menahan Amarah

Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya menahan amarah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Bukanlah orang yang kuat itu orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati bukanlah kekuatan fisik, melainkan kekuatan mental dan spiritual untuk mengendalikan diri. Menahan amarah adalah ciri orang yang memiliki keteguhan hati dan kekuatan iman.

3. Menahan Amarah sebagai Bentuk Sabar

Menahan amarah adalah bagian dari kesabaran, yang merupakan sifat mulia dalam Islam. Orang yang mampu menahan amarahnya menunjukkan tingkat kesabaran yang tinggi dan melatih diri untuk bersikap bijaksana. Dalam Islam, sabar memiliki pahala yang besar dan menjadi ciri orang-orang yang beriman.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

4. Dampak Positif dari Menahan Amarah

Menahan amarah membawa dampak positif baik bagi diri sendiri maupun orang lain, antara lain:

  • Ketenangan Hati, Menahan amarah dapat mendatangkan ketenangan batin dan menjauhkan dari perasaan dendam.
  • Hubungan yang Harmonis, Dengan menahan amarah, kita dapat menghindari konflik dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.
  • Kesehatan Mental dan Fisik, Amarah yang berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Menahannya membantu kita menjaga keseimbangan emosi dan kesehatan tubuh.
Baca Juga :  Syarat Memiliki Barang Temuan (Luqathah) dalam Islam

5. Cara Menahan Amarah

Islam memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menahan amarah:

  • Mengucapkan Ta’awudz, Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan mengucapkan “A’udzubillahi minasy-syaithanir rajim.”
  • Diam, Rasulullah SAW menganjurkan untuk diam ketika marah agar tidak berkata yang tidak baik.
  • Mengubah Posisi, Jika sedang berdiri, duduklah; jika sedang duduk, berbaringlah. Ini membantu meredakan emosi.
  • Berwudhu, Air wudhu dapat menenangkan hati dan menyejukkan amarah.

Menahan amarah adalah tindakan yang mulia dan memiliki keutamaan besar dalam Islam. Dengan menahan amarah, kita mendekatkan diri kepada Allah, memperoleh pahala, serta menjaga hubungan baik dengan sesama. Amarah adalah emosi yang wajar, tetapi Islam mengajarkan untuk mengendalikannya agar kita bisa hidup lebih damai dan membawa kebaikan kepada orang lain.