Pintasan.co – Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan di mana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh.
Namun, bagi perempuan yang sedang mengalami menstruasi (haid), terdapat beberapa batasan dalam menjalankan ibadah tertentu, seperti salat dan puasa.
Meski begitu, masih banyak amalan yang bisa dilakukan agar tetap mendapatkan pahala dan keberkahan bulan suci ini.
1. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Meski tidak bisa melaksanakan salat, perempuan yang sedang haid tetap dapat berdzikir dan berdoa. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk tubuh kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.” (HR.Muslim)
Dzikir seperti tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (La ilaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar) tetap bisa diamalkan kapan saja.
Selain itu, memperbanyak doa, terutama di waktu-waktu mustajab seperti menjelang berbuka puasa dan menutup malam terakhir, juga sangat dianjurkan.
2. Mendengarkan atau Membaca Tafsir Al-Qur’an
Meskipun perempuan haid tidak diperbolehkan menyentuh mushaf Al-Qur’an secara langsung, mereka tetap bisa membaca terjemahan atau tafsir Al-Qur’an melalui buku atau aplikasi digital.
Mendengarkan lantunan ayat-ayat suci juga termasuk amalan yang berpahala, sebagaimana firman Allah:
“Dan apabila Al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf : 204)
3. Bersedekah dan Berbuat Baik
Sedekah adalah salah satu amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan, baik berupa harta, makanan untuk berbuka, atau membantu orang lain dengan tenaga dan pikiran. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
Selain bersedekah, membantu keluarga, menyiapkan makanan sahur dan berbuka, serta memberikan senyuman dan kata-kata baik juga merupakan bentuk ibadah yang bernilai pahala.
4. Menghadiri Majelis Ilmu
Menuntut ilmu adalah ibadah yang tidak dibatasi oleh kondisi fisik. Perempuan yang haid tetap dapat menghadiri kajian keislaman, baik secara langsung maupun melalui media digital.
Ilmu yang didapat bisa menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan setelah Ramadhan.
5. Memperbanyak Shalawat kepada Nabi ﷺ
Mengucapkan shalawat adalah amalan ringan yang memiliki keutamaan besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR.Muslim)
Shalawat bisa diamalkan kapan saja, termasuk saat menunggu waktu berbuka atau ketika dalam perjalanan.
6. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah. Allah berfirman:
“Dan mohon ampun kepada Tuhanmu, kemudian diterjemahkanlah kepada-Nya.” (QS. Hud : 3)
Membiasakan diri mengucapkan Astaghfirullah dan memperbaiki diri adalah langkah menuju hati yang lebih bersih dan mendekatkan diri kepada Allah.
Meski tidak bisa berpuasa dan salat, perempuan yang sedang haid tetap bisa mengisi Ramadhan dengan berbagai amal saleh yang tidak kalah nilainya.
Dengan memperbanyak dzikir, doa, shalawat, mendengarkan Al-Qur’an, bersedekah, menuntut ilmu, dan beristighfar, mereka tetap dapat meraih keberkahan bulan suci ini. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan keistiqamahan dalam beribadah.
Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan menjadikannya sebagai jalan menuju ketakwaan. Aamiin.