Pintasan.co, Gresik – Guna mengurangi resiko banjir dan sebagai pengendali banjir, Pemkab Gresik segera membangun kolam retensi kedua.

Kolam retensi kedua ini akan dibangun di Desa Cermen, Kecamatan Kedamean. Kolam retensi adalah penampungan air hujan dalam jangka waktu tertentu.

Kolam retensi kedua itu rencananya berada di lahan seluas 10 hektare tepat di pinggir Kali Lamong. Sebelumnya pada 2022, tanggul di kawasan itu sempat jebol hingga menyebabkan permukiman warga terendam banjir berhari-hari.

“Rencananya dibangun dengan luas 10 hektare. Tapi tahun ini baru pengadaan lahan,” terang Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Ubaidillah, Jumat (17/1/2025).

Anggaran yang digunakan untuk pembebasan lahan tersebut sudah dimasukkan ke dalam APBD 2025. Nilainya sebesar Rp 5 miliar.

“Di titik tersebut, bisa mengendalikan luapan Kali Lamong yang mengarah ke Menganti dan Cerme,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi telah meninjau lokasi. Pihaknya mengatakan, kolam tersebut bisa mengendalikan aliran air yang mengarah ke Bringkang, Beton, Boboh, hingga Sukoanyar.

“Ada tiga kecamatan yang bisa dikendalikan. Kedamean, Menganti, dan Cerme,” jelasnya.

Menurutnya, lokasi yang dipilih cukup strategis. Sebab, berada di pinggir jalan penghubung Menganti, Cerme, dan Benjeng.

Sebagai informasi, Pemkab Gresik berencana akan membangun 9 kolam retensi untuk mengendalikan banjir Kali Lamong.

Namun, setelah melihat efektifitas kolam retensi di Tambakberas, pemkab menargetkan minimal membangun 5 kolam retensi.

“Satu di Balongpanggang, satu di Benjeng, satu di Kedamean, 2 di Cerme. Ini sudah bisa efektif mengatasi persoalan Kali Lamong,” beber Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Di Kedamean misalnya. Lokasi yang dipilih juga berada di tengah-tengah area sawah seperti di Tambakberas. Begitu musim kemarau, air dari kolam bisa dimanfaatkan untuk pengaian pertanian.

“Masalah di selatan kalau kemarau adalah kekeringan. Ini nanti bisa teratasi lewat kolam retensi,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pengangkatan CPNS atau CASN dan PPPK ditunda, DPR: Minta Pemerintah Simulasi untuk Percepat Pendataan