Pintasan co, Jakarta – Komisi I DPR RI meminta Badan Intelijen Negara (BIN) agar berperan lebih aktif sebagai koordinator utama intelijen di Indonesia.

Permintaan ini bertujuan untuk memperkuat pemetaan wilayah rawan dan menangani berbagai ancaman keamanan negara secara terintegrasi.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem, Yoyok Riyo Sudibyo, menekankan pentingnya fungsi BIN sebagai koordinator intelijen nasional guna memastikan sinkronisasi data antara kementerian, lembaga pusat, hingga aparatur intelijen di daerah.

“Saya menekankan pada fungsi BIN sebagai koordinator intelijen seluruh Indonesia. Terkadang, pelaporan dari daerah rawan maupun kejadian tertentu tidak sinkron antarinstansi,” ujarnya usai rapat dengan BIN pada Senin (4/11/2024).

Yoyok mengungkapkan bahwa beberapa instansi seperti kepolisian, bea cukai, kejaksaan, serta unsur TNI dan Polda, sering kali memiliki data intelijen yang berbeda.

Kondisi ini, menurutnya, menghambat efektivitas deteksi dan penanganan ancaman yang harus diantisipasi, termasuk separatisme, tantangan demokrasi, tindak pidana narkoba, judi online, dan korupsi.

Meski Yoyok mengakui koordinasi BIN dengan lembaga negara lain sudah berjalan baik, ia menilai keselarasan data masih perlu ditingkatkan agar ancaman keamanan bisa diatasi maksimal.

“BIN perlu menjadi koordinator yang utuh, mulai dari pusat hingga tingkat kabupaten, agar semua komunitas intelijen memiliki pandangan yang selaras tentang ancaman yang ada saat ini,” tambahnya.

Dalam rapat Komisi I yang digelar tertutup tersebut, Kepala BIN Muhammad Herindra memaparkan program kerja 100 hari pertamanya, yang salah satunya berfokus pada pengamanan Pilkada serentak 2024.

Ketua MPR RI sekaligus Anggota Komisi I DPR, Ahmad Muzani, menyebut pengamanan Pilkada pada 27 November mendatang sebagai prioritas utama BIN.

Muzani menjelaskan bahwa BIN telah menyampaikan pemetaan terkait lokasi dan tingkat kerawanan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan Pilkada serentak.

“Ada beberapa tuntutan masyarakat dan potensi kerawanan yang menjadi perhatian BIN, sehingga dukungan informasi intelijen diharapkan bisa lebih baik lagi,” pungkas Muzani usai rapat.

Baca Juga :  Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau