Pintasan.co, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyampaikan bahwa dalam rapat tertutup bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro, telah dibahas mengenai polemik internal di Kemendiktisaintek.

Lalu berharap persoalan serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.

“Terkait polemik internal yang terjadi di Kemendiktisaintek, sudah diselesaikan. Pak Menteri tadi menyampaikan bahwa tidak ada lagi persoalan, semuanya sudah menemukan titik temu,” ungkap Lalu setelah rapat kerja dengan Kemendiktisaintek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/1/2025).

Lalu juga mengingatkan Kemendiktisaintek agar memberikan perhatian serius terhadap masalah yang telah ramai di tengah masyarakat tersebut.

Ia menekankan agar kejadian semacam ini tidak kembali terulang.

“Kami di Komisi X berharap kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa mendatang,” ujarnya.

Sebelumnya, ratusan ASN dari Ditjen Dikti Kemendiktisaintek sempat menggelar aksi unjuk rasa terkait pemecatan mendadak seorang pegawai bernama Neni Herlina.

Neni mengklaim bahwa dirinya diberhentikan tanpa prosedur formal dan hanya diberitahu secara verbal.

“Saya diberitahu untuk pindah ke Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah). Tidak ada kejelasan, hanya begitu saja,” ujar Neni saat diwawancarai di lokasi aksi damai di depan kantor Kemendiktisaintek pada Senin (20/1), seperti dikutip dari Antara.

Menanggapi aksi tersebut, Menteri Satryo pada malam harinya memanggil dua perwakilan demonstran, termasuk Neni, untuk berdiskusi.

Dalam kesempatan itu, Satryo membantah adanya pemecatan dan memberikan penjelasan secara rinci mengenai kebijakan kementerian.

“Terkait aksi yang terjadi pagi tadi di kementerian, yang dipicu oleh dugaan perlakuan tidak pantas terhadap karyawan, malamnya, pukul 20.00 WIB, saya mengundang dua tokoh aksi, Saudari Neni dan Saudara Suwitno, ke kediaman kami untuk berdiskusi bersama jajaran Kemendiktisaintek,” jelas Satryo di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (20/1).

Satryo menjelaskan bahwa kementeriannya tengah melakukan restrukturisasi organisasi, termasuk penempatan ulang staf dan karyawan.

Baca Juga :  Hilirisasi Nikel dan Sawit: Strategi Jokowi Tanggapi Diskriminasi Negara Maju

Pergeseran posisi ini, menurutnya, merupakan dampak dari perubahan kementerian dari Kemendikbudristek menjadi Kemendiktisaintek dalam pemerintahan sebelumnya.

Setelah mendapatkan penjelasan, Satryo mengatakan bahwa kedua pegawai tersebut memahami kebijakan yang diambil kementerian.

Keduanya juga meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.

“Setelah diskusi panjang, mereka akhirnya memahami kebijakan kami. Tidak semua penempatan karyawan dapat sesuai harapan. Mereka meminta maaf atas kesalahpahaman pagi tadi, yang sempat menimbulkan kesan adanya pemecatan, padahal itu adalah mutasi dan rotasi internal di Kemendiktisaintek,” ungkapnya.

Satryo mengapresiasi keterbukaan para pegawai yang terlibat dalam aksi tersebut dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjadikan kementerian lebih dipercaya oleh masyarakat.

“Marilah kita bersama-sama membangun kementerian ini agar dapat dipercaya dan diandalkan oleh masyarakat,” pungkasnya.