Pintasan.co, Bandung – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan dan Erwin, mengungkapkan komitmen mereka untuk memperbaiki ibu kota Jawa Barat tersebut dalam berbagai aspek. 

Menjelang hari pencoblosan pada 27 November 2024, keduanya optimis bahwa masyarakat Bandung telah memahami solusi yang mereka tawarkan. 

Dalam kesempatan tersebut, Farhan dan Erwin bertemu dengan ribuan penggerak di tingkat kewilayahan, seperti pengurus RT, RW, kader posyandu, posbindu, serta anggota linmas. 

Mereka mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh para partisipan yang turut berjuang bersama mereka.

“Kami berhasil mengumpulkan komitmen dari 829 ketua RW dan lebih dari 4.000 ketua RT, serta kader posyandu, posbindu, dan linmas. Ini menunjukkan kekuatan kami berakar.” ujar Farhan.

Pernyataan ini mencerminkan adanya dukungan yang luas dari berbagai lapisan masyarakat, yang merupakan elemen penting dalam struktur sosial Kota Bandung. 

Keberhasilan penggerak kewilayahan ini menegaskan bahwa mereka memiliki jaringan yang kuat dan solid di tingkat bawah, namun hal ini juga memunculkan pertanyaan tentang seberapa besar efektivitas dukungan ini dalam mengatasi masalah-masalah mendasar Kota Bandung, seperti kemacetan dan ketimpangan sosial.

Menuju Bandung UTAMA (unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis). 

Lebih lanjut, Farhan menegaskan bahwa perjuangan untuk memimpin Kota Bandung bukan hanya milik dirinya dan Erwin, tetapi juga merupakan hasil kesatuan seluruh elemen warga Bandung, mulai dari pengurus RT, RW, hingga kepemimpinan yang sepakat untuk menuju Bandung UTAMA (unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis). 

Farhan juga menyoroti pentingnya peran pengurus RT dan RW dalam menjaga stabilitas sosial, terutama dalam menghadapi tantangan di tingkat lokal. 

Menurutnya, keberhasilan pengurus ini terbukti dari banyaknya turis yang berkunjung ke Bandung, dengan data dari Disparbud mencatat 200 ribu wisatawan setiap long weekend. 

“Selalu semangat dalam menjaga kemandirian dan bekerja untuk warga Bandung,” ujarnya, mengapresiasi peran mereka dalam menjaga daya tarik kota.

Namun, dalam konteks ini, Farhan tidak membahas lebih jauh tentang solusi konkret untuk masalah daya tarik wisata yang terbilang musiman, seperti bagaimana menjadikan sektor pariwisata lebih berkelanjutan dan terintegrasi dengan sektor-sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang sering kali menjadi masalah utama bagi masyarakat.

Farhan juga menyebutkan bahwa pengurus RT/RW memiliki tugas berat, mulai dari mengatasi masalah banjir hingga urusan keluarga, dan seringkali menjadi tempat pertama warga untuk mengadukan masalah. 

Mengingat besarnya peran tersebut, Farhan berjanji akan memberikan apresiasi yang lebih besar kepada pengurus kewilayahan dengan meningkatkan insentif bagi mereka. 

“Jika terpilih kami akan menaikkan insentif,” ungkapnya, menunjukkan komitmennya untuk menghargai perjuangan mereka. 

Walaupun janji ini dapat dilihat sebagai langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan pengurus RT/RW, hal ini bisa saja dipandang sebagai solusi jangka pendek yang kurang mendalam.

Baca Juga :  Sherly - Sarbin Unggul Hasil Quick Count, Ketua Bidang BPC HIPMI Kota Ternate: Pilgub Malut Lahirkan Kepemimpinan "Buy one Get all"

Farhan mengakui bahwa kemampuan APBD Kota Bandung mungkin tidak sepenuhnya mampu menutupi besarnya tugas pengurus RT/RW, namun ia menekankan bahwa insentif ini bukanlah bentuk upah, melainkan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. 

“Insentif ini bukan upah, ini apresiasi untuk selalu semangat menjaga kemandirian dan bekerja untuk warga Bandung,” tambahnya. 

Pernyataan ini memberi kesan bahwa perhatian kepada pengurus kewilayahan lebih berfokus pada pemberian insentif finansial, sementara masalah struktural dan pengelolaan sumber daya kota mungkin memerlukan pendekatan yang lebih strategis.

Farhan juga menyampaikan rencananya untuk melanjutkan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) yang akan memberikan anggaran sebesar Rp1 miliar per-RW untuk lima tahun. 

Dengan program ini, dia berharap pembangunan Kota Bandung dapat dilakukan hingga tingkat paling bawah, langsung menyentuh masyarakat. 

“Kita mulai sejahterakan masyarakat dari level RT/RW. Kita sejahterakan bersama,” ujarnya, menggambarkan visi mereka untuk membangun Bandung dari akar rumput. 

Meskipun program ini dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat kewilayahan, penerapan dan pengawasan terhadap pengalokasian dana tersebut perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah baru terkait transparansi dan akuntabilitas.

Memimpin Bandung dengan amanah

Di sisi lain, calon Wakil Wali Kota Erwin menegaskan niat baiknya untuk memimpin Bandung dengan amanah, mengutamakan kepentingan masyarakat. 

“Politik adalah usaha-usaha perbaikan manusia di dunia dan akhirat,” katanya, menekankan bahwa kepemimpinan yang diinginkan adalah yang diridoi oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Erwin juga mengajak warga untuk menggunakan hak pilih mereka dengan bijak, serta berharap dapat memimpin Bandung dengan prinsip kebaikan dan kebermanfaatan.

Erwin juga optimis bahwa Farhan-Erwin akan meraih kemenangan berkat dukungan kuat dari masyarakat dan kerja keras partai pengusung, yang terdiri dari NasDem, PKB, Partai Gelora, dan Partai Buruh. 

“Kami optimis bisa meraih suara 50% lebih,” ungkap Erwin dengan penuh semangat, memperlihatkan keyakinannya akan hasil positif dari kampanye mereka.

Terakhir, Ketua Tim Pemenangan Farhan-Erwin, Rendiana Awangga (Awang), menekankan bahwa keduanya telah melakukan silaturahmi di berbagai daerah menjelang masa tenang, termasuk di GOR Citra Bandung, dengan dihadiri oleh 829 RW dan 4221 RT se-Kota Bandung. 

“Ini merupakan sebuah tanda bahwa Farhan-Erwin adalah wali kota dan wakil wali kota yang mendapat dukungan penuh.” pungkas Awang.