Pintasan.co, Pinrang – Kebakaran tragis melanda Asrama Putra Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum Addariah DDI Patobong di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengakibatkan seorang santri bernama Muh Zahwa (14) meninggal dunia. Korban ditemukan tewas dalam kondisi memeluk Al-Qur’an.
“Korban tadi ditemukan dengan posisi memeluk Al-Qur’an,” ungkap Aris, staf teknisi DDI Patobong.
Aris menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di Desa Patobong, Kecamatan Mattiro Sompe, sekitar pukul 12.30 WITA.
Saat api mulai muncul di bagian selatan bangunan, dua santri, termasuk korban, nekat masuk ke dalam asrama untuk menyelamatkan barang-barang mereka, meskipun sudah dilarang oleh Aris.
“Saya larang mendekat dan masuk, tapi ada dua yang tetap masuk, termasuk korban,” tuturnya.
Salah satu santri berhasil menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai dua gedung, sementara Muh Zahwa terjebak di dalam asrama dan tidak mampu menyelamatkan diri.
“Yang satu berhasil lompat dan selamat. Sementara korban terjebak di dalam dan kemungkinan terjatuh dari lantai dua ke lantai satu karena bangunan sudah dilalap api,” jelasnya.
Aris menduga kebakaran ini dipicu oleh korsleting listrik, karena di asrama tersebut santri tidak diizinkan memasak atau menggunakan api.
“Di asrama tidak boleh memasak, sudah ada ruangan khusus untuk itu. Jadi kemungkinan penyebabnya korsleting listrik,” tambahnya.
Gedung yang terbakar merupakan asrama putra dengan konstruksi semi permanen.
Bagian atas gedung yang berbahan kayu hangus terbakar, sementara bagian bawah yang bermaterial tembok juga mengalami kerusakan di beberapa sisi akibat api.
Kebakaran ini menjadi peringatan pahit akan pentingnya keselamatan dan mitigasi risiko kebakaran di lingkungan pesantren.