Pintasan.co, Jakarta – Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa lima orang tewas akibat serangan udara Israel di pusat kota Beirut pada Rabu malam. Serangan ini ditujukan pada fasilitas penyelamatan milik Hizbullah.
Menurut sumber dari orang yang dekat dengan Hizbullah, 5 orang meninggal dan setidaknya 11 lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan Bachura, sebuah distrik di tengah ibu kota.
Wartawan AFP di Beirut juga mendengar ledakan keras dan melaporkan bahwa beberapa bangunan terguncang dalam serangan kedua yang terjadi di pusat kota minggu ini.
Serangan udara Israel telah menghantam sebuah gedung apartemen di Beirut, ibu kota Lebanon, pada Senin (30/9), mengakibatkan sedikitnya empat orang tewas.
Ini merupakan serangan udara pertama Tel Aviv di pusat kota Beirut sejak meningkatnya konflik dengan Hizbullah beberapa bulan terakhir.
Israel, yang terlibat dalam pertempuran lintas perbatasan dengan Hizbullah sejak perang di Jalur Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, sebelumnya lebih sering menyerang target-target di Lebanon selatan, yang merupakan lokasi sebagian besar operasi Hizbullah, atau di pinggiran selatan Beirut.
Di sisi lain, kelompok militan Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), mengonfirmasi bahwa 3 pemimpinnya tewas akibat serangan Israel yang mengenai distrik Kota di Beirut.
Ketiga pemimpin PFLP yang tewas itu adalah Mohammad Abdel-Aal, yang menjabat sebagai kepala keamanan militer kelompok, serta Imad Odeh dan Abdelrahman Abdel-Aal, yang merupakan komandan militer. PFLP adalah kelompok militan Palestina yang aktif dalam perjuangan melawan Israel.