Pintasan.co, BandungPemerintah Kota Bandung kini memperluas upaya uji coba pelepasan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia ke Kecamatan Kiaracondong sebagai langkah untuk menanggulangi kasus demam berdarah dengue (DBD) yang semakin meresahkan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menyatakan bahwa program pengembangbiakan nyamuk Wolbachia terus dilakukan, terutama setelah keberhasilan yang dicapai di Kecamatan Ujungberung. 

“Kami optimistis kegiatan ini bisa berhasil di Kiaracondong sebagaimana yang sudah berjalan di Ujungberung. Respons dari tokoh masyarakat dan aparat kewilayahan sangat positif,” kata Anhar di Bandung, Kamis (24/10/2024).

Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menekan jumlah kasus DBD yang terjadi di Kota Bandung.

Anhar menambahkan bahwa kota ini termasuk dalam daftar kota di Indonesia yang dipilih untuk menjalankan proyek percontohan teknologi Wolbachia, yang diharapkan dapat memberikan solusi efektif terhadap masalah kesehatan ini.

“Tantangan yang kita hadapi adalah ketersediaan telur nyamuk Wolbachia. Namun, dengan dukungan masyarakat dan koordinasi yang baik, kami yakin program ini bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat krusial untuk keberhasilan program ini.

Di Kiaracondong, pihak Dinas Kesehatan berencana melibatkan masyarakat dengan meminta rumah tangga untuk menyimpan ember berisi telur nyamuk Wolbachia. 

Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan partisipasi aktif dari warga setempat dalam upaya pengendalian penyakit.

Anhar juga menjamin bahwa metode ini telah diuji oleh Kementerian Kesehatan, yang membentuk tim analisis risiko untuk memastikan keamanannya. 

Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena program nyamuk Wolbachia telah terbukti aman dan efektif. 

“Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, program ini terbukti aman sampai 30 tahun mendatang,” ujarnya.

“Kemenkes juga membentuk tim analisis risiko yang digawangi 24 profesor dari berbagai universitas dan berbagai keilmuan, hasilnya program nyamuk Wolbachia dinyatakan aman dan telah diterapkan di 14 negara,” kata Anhar, menegaskan validitas dan keberhasilan program ini dalam konteks yang lebih luas.

Baca Juga :  Kasus DBD di Kabupaten Kudus Meningkat Hingga Menyebabkan Empat Kematian