Pintasan.co, Makassar – Pada Rabu, 16 Oktober 2024, sekitar pukul 13.20 Wita, sebuah unit Pertamini yang dimiliki oleh Mina meledak di pinggir Jalan Rajawali, Kelurahan Panambungan, Kecamatan Marisi.
Ledakan tersebut mengakibatkan percikan api yang mengenai kabel listrik di rumah bagian depan, menyebabkan kebakaran pada lantai dua.
Mina, sebagai pemilik Pertamini, menyatakan bahwa ia melihat api muncul dari bagian bawah mesin pengisian sebelum akhirnya meledak, diduga akibat korsleting listrik.
Api dengan cepat menyebar ke bagian atas rumah, membakar semua barang di lantai dua. Sembilan mobil pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api, namun prosesnya memakan waktu sekitar satu jam untuk mengendalikan kobaran api yang meluas.
Berdasarkan informasi di tempat kejadian, rumah tersebut disewakan kepada Mina untuk usaha toko kelontong yang beroperasi 24 jam.
Kebakaran ini juga menghanguskan seluruh stok barang dagangan dan dua unit motor MX yang ada di lokasi.
Untungnya, sebuah bengkel motor yang bersebelahan dengan Pertamini tidak terbakar, meskipun api mendekatinya. AKP Wahiduddin, Kasi Humas Polrestabes Makassar, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian segera memasang garis polisi untuk mengamankan area kebakaran.
Tim identifikasi dari Polrestabes Makassar juga turun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab awal kebakaran. Jufri, pemilik bengkel yang berdekatan, menyatakan, “Api langsung membesar dari Pertamini,” menyoroti betapa cepatnya api menjalar.
Kebakaran ini berdampak signifikan, melibatkan toko kelontong dan bengkel di sekitarnya. Dantim Damkar Makassar, Jumardin, menambahkan bahwa meskipun bagian depan bengkel terkena dampak, bagian dalamnya tetap aman.
Ia mencatat, “Yang terbakar warung (toko kelontong), bengkel juga imbasnya. Ada kendaraan (motor) satu unit,” menunjukkan besarnya kerugian akibat insiden tersebut.
Dengan kolaborasi 56 personel dan sembilan armada, petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api.
Kerugian dari kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, mencerminkan dampak ekonomi yang besar bagi pemilik usaha di daerah itu. Insiden ini menjadi peringatan penting mengenai keamanan penggunaan alat pengisian bahan bakar di area pemukiman.