Pintasan.co, Jakarta – Sebuah LSM asal Swiss, TRIAL International, kembali meminta otoritas setempat untuk menyelidiki Gaza Humanitarian Foundation (GHF), organisasi bantuan berbasis di Jenewa yang didukung Amerika Serikat.

Permintaan ini dilatarbelakangi kekhawatiran atas dugaan penggunaan perusahaan militer swasta dalam distribusi bantuan ke Gaza, yang dianggap bisa membahayakan keselamatan warga sipil.

Menurut TRIAL International, Kementerian Luar Negeri Swiss (FDFA) telah menyatakan akan meninjau kembali aspek hukum aktivitas GHF, terutama terkait penggunaan jasa keamanan swasta.

Namun, Dewan Pengawas Federal untuk Yayasan (ASF) mengatakan belum bisa mengevaluasi kepatuhan GHF terhadap ketentuan hukum karena belum dianggap resmi beroperasi.

LSM tersebut membantah klaim ini, dengan menyatakan bahwa GHF sudah aktif di lapangan dan mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan.

TRIAL menegaskan bahwa menyalurkan bantuan melalui pihak militer swasta bisa mengancam warga sipil dan melanggar prinsip kemanusiaan serta Konvensi Jenewa.

Mereka menyatakan bahwa bantuan tidak boleh digunakan sebagai alat perang, dan distribusinya harus dilakukan oleh pihak yang diakui dan netral.

Desakan terbaru ini datang setelah TRIAL International mengajukan dua permohonan hukum kepada FDFA dan ASF untuk menilai kesesuaian operasi GHF dengan hukum Swiss dan hukum kemanusiaan internasional.

Mereka menekankan bahwa Swiss, sebagai negara yang menjadi penjaga Konvensi Jenewa, memiliki kewajiban hukum dan moral untuk mengawasi aktivitas lembaga-lembaga yang beroperasi dari wilayahnya.

Direktur Eksekutif TRIAL, Philip Grant, memperingatkan bahwa rencana pelibatan jasa keamanan swasta dalam pengiriman bantuan bisa mengarah pada militerisasi bantuan secara berlebihan.

Padahal, menurutnya, lembaga-lembaga seperti PBB dan organisasi kemanusiaan yang sudah mapan memiliki kapasitas dan kredibilitas untuk menyalurkan bantuan secara netral.

Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) juga menyampaikan kekhawatiran.

Baca Juga :  Website dan Sosial Media Federasi Sepak Bola Bahrain Diretas

Juru bicara OCHA, Jens Laerke, mengatakan bahwa fokus terhadap distribusi oleh GHF dapat mengalihkan perhatian dari kebutuhan paling mendesak saat ini, yaitu membuka akses bantuan, menjamin keamanan, dan mempercepat pengiriman bantuan yang tertahan di perbatasan Gaza.

GHF sendiri mengklaim telah mulai menyalurkan bantuan makanan ke Gaza. Namun, keterlibatan mereka dalam sistem bantuan yang dipengaruhi Israel memunculkan kritik dari komunitas kemanusiaan.

Para pekerja bantuan terus menyerukan dibukanya kembali jalur distribusi utama seperti Rafah dan Kerem Shalom, serta perlindungan maksimal bagi para relawan dan petugas yang bekerja di Gaza.