Pintasan.co – Akhlak dalam Islam merupakan pilar penting yang menjadi dasar perilaku individu maupun masyarakat.
Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab khuluq , yang berarti watak, tabiat, atau sifat seseorang. Dalam perspektif Islam, akhlak merujuk pada perilaku dan adab yang sesuai dengan ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya. Rasulullah SAW sendiri diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR.Ahmad).
Macam-Macam Akhlak dalam Islam
Akhlak dalam Islam terbagi menjadi dua kategori utama: Akhlak Mahmudah (akhlak terpuji) dan Akhlak Mazmumah (akhlak tercela).
1. Akhlak Mahmudah (Akhlak Terpuji)
Akhlak mahmudah adalah sifat-sifat yang dianjurkan dalam Islam karena membawa kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Beberapa contoh akhlak mahmudah adalah:
- A. Jujur (Ash-Shidq). Sikap berkata dan berbuat sesuai dengan kebenaran. Sejujurnya adalah dasar kepercayaan dalam hubungan sosial. Allah memuji orang-orang yang jujur dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At-Taubah : 119).
- B. Sabar (Ash-Shabr). Kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri dari amarah, nafsu, atau kesulitan tanpa mengeluh. Kesabaran dianjurkan dalam menghadapi ujian kehidupan:
“Sejujurnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 153).
- C. Tawadhu’ (Rendah Hati). Tawadhu’ adalah sikap tidak sombong dan mengakui kelebihan orang lain. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang rendah hati karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR.Muslim).
- D. Ikhlas (Al-Ikhlas). Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah, tanpa mengharap pujian atau keuntungan duniawi.
- e. Kasih Sayang (Ar-Rahmah). Islam mengajarkan untuk menyayangi semua makhluk. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang penyayang akan disayangi oleh Allah Yang Maha Penyayang.” (HR. Tirmidzi).
2. Akhlak Mazmumah (Akhlak Tercela)
Akhlak mazmumah adalah sifat-sifat yang dilarang dalam Islam karena merugikan diri sendiri dan orang lain. Beberapa contohnya adalah:
A. Dusta (Al-Kadzib)
Kebohongan adalah perbuatan yang sangat dibenci dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa kepada surga, sedangkan dusta membawa kepada keburukan, dan keburukan membawa ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- B. Hasad (Iri Hati). Hasad adalah perasaan tidak senang atas nikmat yang diterima orang lain. Islam mengajarkan untuk menjauhi hasad karena dapat merusak hubungan sosial.
- C. Takabur (Sombong). Kesombongan adalah sifat yang dibenci Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kekecewaan meski sebesar biji zarah.” (HR.Muslim).
- D. Ghibah (Menggunjing). Menggunjing adalah berdiskusi keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya. Allah melarang ghibah dalam Al-Qur’an:
“Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat : 12).
- e. Bakhil (Kikir). Kebakhilan adalah sikap enggan berbagi meskipun mampu. Islam mengajarkan sikap dermawan sebagai lawan dari sifat ini.
Pentingnya Menjaga Akhlak dalam Kehidupan
Akhlak merupakan cerminan keimanan seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
Melalui akhlak yang baik, seorang muslim dapat memperbaiki hubungan dengan Allah (habluminallah) dan dengan sesama manusia (habluminannas).
Oleh karena itu, setiap umat Islam hendaknya terus berusaha menyempurnakan akhlaknya dengan meneladani sifat-sifat mulia Rasulullah SAW.
Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga dan meningkatkan akhlak kita sesuai dengan ajaran Islam.