Pintasan.co, Jakarta – Mantan Kepala Korea Airports Corporation, Son Chang-wan, ditemukan meninggal di rumahnya pada Selasa (21/1).
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kematian Son. Menurut laporan dari Korea JoongAng Daily, pihak kepolisian menyatakan bahwa “tidak ada tanda-tanda intrusi atau kejahatan” terkait kematiannya.
Belum diketahui apakah Son, yang menjabat sebagai pemimpin Korea Airports Corporation pada 2018-2022, meninggalkan pesan terakhir.
“Belum dipastikan apakah almarhum telah diselidiki oleh pihak berwenang, termasuk polisi.” ujar seorang pejabat kepolisian.
Peristiwa ini terjadi tidak lama setelah kecelakaan tragis pesawat Jeju Air 2216 di Bandara Internasional Muan pada akhir tahun lalu.
Pesawat Jeju Air B737-800 mengalami kecelakaan pada Desember setelah melakukan pendaratan darurat tanpa roda pendaratan, yang berujung pada insiden fatal.
Pesawat meluncur cepat di landasan pacu sebelum menabrak dinding beton pembatas, menyebabkan ledakan besar dan menewaskan 179 orang.
Banyak pihak menyalahkan keberadaan struktur beton tersebut, yang dianggap memperparah dampak kecelakaan.
Struktur itu dipasang pada Mei 2020 sebagai bagian dari sistem navigasi untuk membantu pendaratan pesawat.
Korea Airports Corporation, sebagai badan yang mengelola peningkatan fasilitas di Bandara Internasional Muan, tidak secara langsung terlibat dalam penyelidikan kecelakaan ini.
Polisi Provinsi Jeolla Selatan menyatakan bahwa Son bukan subjek penyelidikan, dan ia juga tidak pernah diperiksa sebagai saksi.
Sementara itu, hasil inspeksi pemerintah yang dirilis pada 13 Januari mengungkap bahwa tujuh dari 14 bandara di Korea Selatan memiliki struktur beton serupa dengan yang ada di Bandara Internasional Muan.