Pintasan.co, Jakarta – Senator Partai Republik Marco Rubio resmi ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dalam pemerintahan Presiden Donald Trump.
Rubio, yang dikenal sebagai pendukung kuat Israel dan kritikus tajam terhadap China, menerima persetujuan bulat dengan 99 suara di Senat.
Ia menjadi pejabat kabinet pertama yang disetujui Senat hanya beberapa jam setelah pelantikan Trump.
Dalam pernyataannya setelah dilantik, Rubio berkomitmen untuk menjaga perdamaian dunia dan mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang disebutnya sebagai salah satu prioritas kebijakan Trump.
“Kami ingin menjadi pusat perhatian, kami ingin menjadi inti dari cara kami merumuskan kebijakan luar negeri, karena kami akan memiliki ide-ide terbaik dari semua lembaga.” kata Rubio, sebagaimana dikutip oleh Reuters.
Meski demikian, janji Rubio menuai skeptisisme, mengingat Trump sering menggunakan pendekatan diplomasi pribadi.
Dalam pekan pertama pemerintahannya, Trump meminta sejumlah diplomat senior untuk mengundurkan diri, dengan rencana mengganti mereka dengan pejabat baru yang lebih sejalan dengan visinya.
Rubio menegaskan bahwa perubahan yang akan dilakukan di Departemen Luar Negeri bertujuan untuk modernisasi, bukan hukuman.
“Perubahan akan terjadi karena kita perlu menjadi lembaga abad ke-21 yang dapat bergerak … dengan kecepatan yang relevan” ujarnya.
Sebagai anggota lama komite hubungan luar negeri dan intelijen Senat, Rubio juga memiliki rekam jejak dalam mendorong kebijakan keras terhadap rezim Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.