Pintasan.co, Jakarta – Indonesia merupakan negara bagian timur di dunia yang digadang-gadang sebagai pusat paru-paru dunia.
Hal itu didasarkan pada melimpahnya sumber daya alam yang ada di Indonesia. Baik dalam persebaran dan kekayaan laut, rimbunya hutan hingga daerah terpencilnya yang masih terjaga keasriannya.
Berbicara alam sudah berarti berbicara spectrum environmental. Environmentalisme sendiri merupakan gerakan sosial yang menginisiasi adanya perlindungan terhadap lingkungan dari dampak-dampak buruk yang disebabkan oleh manusia.
Sinergi ideologi lingkungan (environmentalisme)
Sinergi ideologi lingkungan (environmentalisme) dalam membangun masa depan berkelanjutan (sustainable future) adalah langkah yang sangat relevan dan diperlukan dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Peradaban global yang semakin maju, namun seringkali tidak memperhatikan keseimbangan alam, membutuhkan paradigma baru untuk memadukan antara kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Environmentalisme adalah suatu konsep yang berhubungan erat dengan perancangan pengamanan alam sekitar.
Dengan pengertian lain, environmentalisme merujuk kepada pihak berwenang berasaskan idealisme alam sekitar supaya dilaksanakan di semua aspek.
Environmentalisme menekankan pentingnya kesadaran tentang dampak buruk terhadap alam akibat aktivitas manusia, seperti eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, polusi, deforestasi, dan perubahan iklim.
Di sisi lain, ideologi ini juga mendorong solusi-solusi untuk menjaga keberlanjutan hidup di bumi, dengan prinsip seperti pengurangan emisi karbon, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sumber daya alam yang bijak, dan penerapan konsep ekonomi sirkular.
Masa depan berkelanjutan
Membangun masa depan berkelanjutan bukan hanya tugas satu negara atau kelompok tertentu, melainkan sebuah upaya global yang melibatkan semua pihak dari pemerintah, sektor swasta, hingga individu.
Peradaban global perlu mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam kebijakan publik, perilaku konsumen, hingga inovasi teknologi.
Sinergi ini menuntut keterlibatan aktif untuk menciptakan sistem yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi jangka pendek, tetapi juga pada kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.
Salah satu contoh nyata dari sinergi ideologi ini adalah transisi menuju energi terbarukan, yang tidak hanya memberikan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan menciptakan ketahanan energi.
Pengembangan teknologi hijau yang efisien dan ramah lingkungan bisa menjadi landasan utama dalam mengatasi krisis lingkungan.
Namun, perjalanan menuju peradaban berkelanjutan ini tidak mudah. Diperlukan komitmen global yang kuat, kerja sama lintas negara, serta peran aktif masyarakat dalam memajukan ideologi ini.
Pemerintah harus berani mengubah kebijakan ekonomi yang tidak ramah lingkungan dan memberikan insentif bagi pelaku industri yang mengutamakan keberlanjutan
Di samping itu, perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat yang lebih sadar lingkungan juga sangat penting.
Jadi, inergi antara ideologi lingkungan dengan pembangunan masa depan berkelanjutan merupakan kunci untuk menciptakan peradaban global yang harmonis dengan alam.
Dengan kolaborasi yang solid, inovasi berkelanjutan, dan kebijakan yang mendukung, kita dapat membangun masa depan yang lebih seimbang, adil, dan ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
Penulis: Desti Aulia Cabang Malang Badko Jawa Timur