Pintasan.co, Jakarta – Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang melakukan kunjungan ke Kiev pekan lalu, memberikan waktu satu jam kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk mempertimbangkan kesepakatan yang akan memberikan akses tak terbatas bagi Amerika Serikat terhadap sumber daya mineral Ukraina.
Hal ini dilaporkan oleh The Economist, yang mengutip sumber yang mengetahui jalannya perundingan tersebut.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Zelenskyy awalnya berharap Bessent akan membahas dukungan keuangan jangka panjang untuk Ukraina.
Namun, bukannya membahas bantuan finansial, Zelenskyy justru disodori sebuah memorandum yang menuntut hak akses atas seluruh sumber daya mineral Ukraina, menurut sumber yang dikutip The Economist.
Presiden Ukraina menolak proposal tersebut dan memutuskan untuk menunda pembicaraan lebih lanjut hingga Konferensi Keamanan Munich yang diselenggarakan di Jerman pada 14-16 Februari.
Beberapa media, pada Minggu (16/2), melaporkan bahwa Washington telah menawarkan kesepakatan yang memberikan akses kepada AS untuk mengakses mineral langka Ukraina sebagai balasan atas bantuan militer yang telah diberikan kepada Kiev.
Kesepakatan itu tidak mencakup dukungan militer tambahan.
Pada 3 Februari, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Washington mengharapkan jaminan dari Ukraina untuk memberi akses ke logam tanah jarang sebagai kompensasi atas bantuan finansial dan militer yang telah diberikan.
The Financial Times, mengutip sumber yang dekat dengan AS, juga melaporkan bahwa Ukraina sedang mempertimbangkan kemungkinan menyerahkan sumber daya tersebut kepada AS sebagai bagian dari kesepakatan bantuan.