Pintasan.co, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa pemerintah akan memberlakukan pembatasan impor susu sebagai respons terhadap protes yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah, dan Pasuruan, Jawa Timur.

Zulhas menginstruksikan kepada Kementerian Perdagangan untuk lebih mengutamakan penyerapan susu hasil produksi dalam negeri ketimbang impor.

“Saya sudah perintahkan Kementerian Perdagangan untuk memprioritaskan produk susu lokal terlebih dahulu sebelum impor,” ujar Zulhas di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (13/11/2024).

Zulhas menambahkan, penyerapan produk susu lokal oleh industri harus ditingkatkan agar dapat mengurangi ketergantungan pada impor.

Ia menegaskan, jika industri tidak mampu menyerap susu lokal, maka kuota impor akan tetap diberikan, tetapi dengan ketentuan bahwa industri wajib membeli produk dalam negeri terlebih dahulu sebelum mengimpor.

Di sisi lain, Zulhas juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kualitas susu lokal.

“Kualitas susu dalam negeri harus diperbaiki jika masih rendah, karena kualitas yang buruk tentu akan merugikan semua pihak,” tegasnya.

Sebelumnya, peternak sapi perah di Jawa Tengah dan Jawa Timur melakukan aksi protes dengan membuang susu hasil produksi mereka, akibat terbatasnya kuota yang diberikan pada industri pengolahan susu.

Salah satu aksi protes berlangsung di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/11/2024), di mana para peternak menggelar aksi mandi susu sebagai bentuk kekecewaan atas pembatasan tersebut.

Mereka menuntut agar industri pengolahan susu lebih banyak menyerap susu sapi lokal yang kini banyak tidak terpakai.

Baca Juga :  Awal Ramadan 2025, Siswa Diberi Kesempatan Belajar di Rumah Selama Seminggu