Pintasan.co, Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, memberikan klarifikasi terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai rencana evakuasi warga Gaza, Palestina.

Ia menegaskan bahwa langkah kemanusiaan tersebut tidak dimaksudkan sebagai relokasi permanen penduduk Gaza ke Indonesia.

“Ini bukan upaya untuk merelokasi warga Gaza. Sama sekali tidak. Ini adalah wujud nyata kepedulian dan solidaritas kemanusiaan Indonesia terhadap situasi yang tengah terjadi di sana,” ujar Sugiono dalam pernyataannya yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 11 April 2025.

Sebagai anggota Partai Gerindra, Sugiono menegaskan bahwa Indonesia konsisten menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Gaza.

Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi akan dilakukan secara selektif dan tetap membutuhkan persetujuan dari semua pihak terkait, termasuk Pemerintah Palestina.

“Evakuasi hanya akan dilakukan jika semua pihak memberi persetujuan. Tanpa itu, kami tidak akan mengambil langkah apa pun,” katanya.

Sugiono juga menambahkan bahwa evakuasi ini diperuntukkan khusus bagi kelompok rentan, seperti korban luka, anak-anak yatim, serta pelajar yang membutuhkan perawatan atau perlindungan sementara di Indonesia.

Ia memastikan bahwa pemindahan ini bersifat sementara.

Setelah kondisi di Gaza membaik dan dinyatakan aman, para pengungsi akan dipulangkan ke tanah air mereka.

“Bukan untuk menetap atau dipindahkan secara permanen, tetapi untuk memberikan perlindungan sementara atas dasar rasa kemanusiaan kepada saudara-saudara kita di Gaza,” jelas Sugiono.

Baca Juga :  Tiongkok: Palestina Tidak Seharusnya Menjadi Korban Politik Internasional