Pintasan.co, Jakarta – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, meminta platform e-commerce besar untuk memberikan kontribusi yang lebih signifikan kepada pelaku UMKM Indonesia.
Jika permintaan ini tidak dipenuhi, Maman menegaskan bahwa Kementerian UMKM akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menutup platform yang tidak mendukung perkembangan UMKM lokal.
Pernyataan ini menunjukkan ketegasan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang berkomitmen untuk memperkuat pemberdayaan UMKM.
Pemerintah menargetkan agar sebanyak 30 juta UMKM dapat go digital pada tahun 2030, dengan optimisme tinggi.
Hingga saat ini, sekitar 27 juta UMKM telah bergabung dalam ekosistem digital.
Selain fokus pada digitalisasi, pemerintah juga berupaya memastikan produk UMKM lokal mampu bersaing di pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2023.
Nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai USD 82 miliar, dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi USD 109 miliar pada 2025, berkat dukungan dari e-commerce dan kebijakan strategis pemerintah.
“UMKM lokal harus mampu berkembang tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga bersaing di pasar global. Untuk itu, transformasi sektor digital harus mendukung pemasaran produk UMKM. E-commerce wajib mengakomodasi dan mendorong peningkatan penjualan produk lokal, jika tidak, kami tidak ragu untuk mengambil langkah menutupnya.” demikian kutipan dari Maman dalam wawancara dengan Zona Bisnis, Metro TV, pada Senin, 20 Januari 2025.