Pintasan.co, Malang – Kasus kematian massal kucing kembali menghantui Kota Malang. Kali ini, puluhan kucing ditemukan mati secara misterius di kawasan Jalan Locari, Kecamatan Lowokwaru.

Kasus kematian kucing ini mencuat di media dikarenakan beberapa di antaranya adalah kucing peliharaan warga yang sebelumnya tampak sehat kemudian tiba-tiba tiba mati. Dugaan sementara bahwa kucing-kucing ini diracun.

Uti Ruri, warga Jalan Locari, menjadi salah satu pemilik kucing yang harus kehilangan hewan kesayangannya. Setidaknya, tiga ekor kucing peliharaan Ruri mati dalam waktu yang berdekatan.

“Awal pada 6 Februari, saya menemukan satu kucing saya kejang-kejang dan kemudian RIP (mati),” ujar Ruri, Jumat (14/2/2025).

Tidak hanya Ruri, warga lainnya juga mengalami hal yang sama. Dalam kurun waktu satu pekan terakhir, hampir belasan kucing ditemukan mati, baik di Jalan Locari, Jalan Mawar, maupun Jalan Telasih.

“Satu minggu ini sudah banyak, kami temukan kucing mati. Pagi tadi di Jalan Telasih. Tapi dari cerita warga dan tetangga, kejadian kucing mati sudah satu bulanan, dan jumlahnya sudah puluhan,” jelasnya.

Fenomena ini bukan kali pertama terjadi di Kota Malang. Pada Oktober 2024, sebanyak 16 kucing ditemukan mati secara massal di Jalan Maninjau Barat, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.

Kucing mati akibat racun

Indikasi dari warga sekitar bahwa kucing yang mati tersebut diracun, hingga kasus tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian.

Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi pada September 2024 di Perumahan Pondok Cempaka Indah, Kecamatan Sukun. Saat itu, 12 ekor kucing mati dalam waktu yang hampir bersamaan.

Kejadian terbaru ini semakin menimbulkan kekhawatiran di kalangan pecinta kucing. Warga yang kehilangan hewan peliharaannya merasa was-was dan berharap ada tindakan tegas untuk mengusut penyebab kematian massal ini.

Baca Juga :  Pemecatan Besar-besaran di PDIP: Jokowi dan Gibran Termasuk yang Terkena Sanksi, Berikut Daftarnya!

Haris, tetangga Uti Ruri, mengaku sudah lima kali menemukan kucing mati di sekitar rumah kosong yang berada tepat di depan rumahnya.

“Selalu pagi, kami temukan kucing mati di depan rumah kosong itu. Banyak kucing pakai kalung, menunjukkan jika itu kucing peliharaan, bukan kucing liar,” ucap Haris didampingi istrinya.

Menurut Haris, tidak ditemukan bekas luka di tubuh kucing-kucing yang mati tersebut. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa mereka tewas akibat racun.

“Gak ada lukanya, bahkan ada yang tubuhnya masih hangat. Kejang-kejang terus mati,” tuturnya.

Warga mengaku kesulitan mengidentifikasi pelaku, jika benar kasus ini disebabkan oleh racun. Pasalnya, di lingkungan mereka tidak ada CCTV yang berfungsi.

“Di sini gak ada CCTV, rusak belum diperbaiki. Jadi tidak tahu siapa pelakunya,” pungkasnya.

Kasus ini semakin menjadi perhatian, mengingat rentetan kematian massal kucing di Kota Malang yang terus berulang.

Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan peracunan ini dan mencegah kasus serupa terjadi lagi di kemudian hari.