Pintasan.co, Yogyakarta – Museum Monumen Ngoto menjadi lambang perjuangan TNI AU yang gugur dalam tugas akibat kecelakaan besar dan tragedi pada masa pasca kemerdekaan. Monumen ini dibangun di lokasi jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA di Bantul.

Ornamen pada monumen tersebut mencantumkan nama-nama korban kecelakaan dan dilengkapi dengan simbol burung garuda. Rancangannya dibuat secara detail dan mengandung makna khusus.

Museum Monumen Ngoto berada di Pasar Bantul, tepatnya di Jl. Imogiri Barat, Ngoto, Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188.

Monumen ini dibangun untuk mengabadikan semangat perjuangan dalam peristiwa bersejarah pada 29 Juli 1947, ketika pesawat Dakota VT-CLA ditembak jatuh, mengakibatkan gugurnya tiga tokoh TNI AU. Inisiatif pendirian monumen ini berasal dari Marsekal TNI R. Soerjadi Soerjadarma.

Bangunan ini memiliki tinggi 4,5 meter dengan bentuk kerucut segienam berwarna putih, di mana nama-nama korban tercantum sebagai penghormatan. Pada bagian puncaknya terdapat ornamen burung Garuda dengan sayap terkembang, sementara area sekitar monumen pada awalnya dikelilingi pagar bambu.

Monumen ini diresmikan pada 1 Maret 1948 dan awalnya diberi nama Tugu Ngoto. Di sekitar monumen terdapat taman kecil yang ditanami rumput.

Untuk memudahkan pengunjung yang ingin berziarah, disediakan pijakan kaki yang dilapisi dengan batu bata merah.

Saat ini, monumen tersebut telah direnovasi, dan pagar di sekelilingnya telah diganti dengan pagar tembok yang lebih kuat.

Pada tahun 2000, monumen ini diperindah melalui proyek renovasi besar-besaran, yang mencakup perbaikan bangunan monumen, lapangan upacara, pembangunan relief, plaza, pringgitan, pemakaman, dan fasilitas umum lainnya.

Saat ini, masyarakat dapat mengunjungi monumen ini untuk melihat tugu dan mengenang perjuangan para TNI yang gugur dalam insiden penembakan pesawat.

Baca Juga :  Respon Terhadap Kebijakan Keterwakilan Perempuan 30% di Kabinet Merah Putih: Transisi dari Jokowi ke Prabowo

Museum Monumen Ngoto didirikan untuk mengenang pengorbanan TNI AU yang jatuh dalam insiden penembakan pesawat Dakota VT-CLA, dua tahun setelah Indonesia merdeka.