Pintasan.co – Dalam ajaran Islam, niat (النية) memiliki peran yang sangat penting dalam setiap ibadah. Niat bukan sekedar ucapan lisan, namun merupakan tekad dalam hati untuk melakukan suatu ibadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sejatinya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam konteks puasa Ramadhan, niat menjadi salah satu rukun yang harus dipenuhi agar ibadah puasa sah di sisi syariat.

1. Hukum dan Keutamaan Niat Puasa Ramadhan

Niat puasa Ramadhan hukumnya wajib , sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Hafshah binti Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa dia.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

Hadis ini menunjukkan bahwa niat harus dilakukan sebelum waktu fajar tiba. Selain itu, niat adalah bentuk kesungguhan seseorang dalam menjalankan ibadah, karena tanpa niat, suatu amalan tidak akan diterima oleh Allah SWT.

2. Waktu Niat Puasa Ramadhan

Para ulama sepakat bahwa niat puasa Ramadhan harus dilakukan pada malam hari, sebelum masuk waktu fajar. Berbeda dengan puasa sunnah yang boleh diniatkan setelah fajar, selama seseorang belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.

Mayoritas ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hanbali berpendapat bahwa niat puasa Ramadhan harus diperbarui setiap malam. Sementara itu, mazhab Hanafi mebolehkan satu niat untuk satu bulan penuh, selama seseorang tidak membatalkan puasanya.

3. Lafaz Niat Puasa Ramadhan

Niat tidak harus diucapkan dengan lisan, karena tempatnya berada di dalam hati. Namun, melafalkan niat bisa membantu seseorang lebih fokus dalam meniatkan puasanya. Berikut adalah lafaz niat puasa Ramadhan yang sering dibaca:

Baca Juga :  Pandangan Islam tentang Kesehatan

Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardi shahri Ramadāna hadzihi as-sanati lillāhi ta’ālā.”

Artinya: “Aku bermaksud untuk berpuasa esok hari dalam rangka menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Bagi yang ingin meniatkan puasa sebulan penuh, mereka dapat membaca:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كُلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma shahri Ramadāna kullihi lillāhi ta’ālā.”

Artinya: “Aku bermaksud berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Niat puasa Ramadhan merupakan syarat sahnya ibadah puasa yang harus dilakukan sebelum fajar tiba. Niat cukup dilakukan dalam hati, namun melafalkannya bisa membantu lebih menghayati ibadah.

Dengan memahami pentingnya niat, kita dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran kepada Allah SWT.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan menjadikannya sebagai sarana untuk meraih ketakwaan. Aamiin.