Pintasan.co, Bandung – Ditlantas Polda Jawa Barat baru saja melakukan analisis dan evaluasi (anev) atas pelaksanaan Operasi Zebra Lodaya 2024 pada periode hari pertama hingga hari ketujuh (H1-H7).
Tujuan dari operasi ini, sebagaimana dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan di jalan raya. Evaluasi ini disampaikan pada hari Senin, 21 Oktober 2024.
Dalam laporan dari Direktorat Lalu Lintas, terlihat beberapa temuan penting. Meski ada penurunan dalam grafik data kegiatan Represif Harian, khususnya terkait Etle Mobile dan tilang manual, sebaliknya jumlah teguran justru mengalami peningkatan.
Ini menunjukkan bahwa meski penindakan formal berkurang, upaya preventif melalui teguran masih terus diintensifkan.
“Selama periode H1 – H7 Operasi Zebra Lodaya 2024, Polda Jabar berhasil menindak lebih dari 10.000 pelanggaran, dengan mayoritas pelanggaran terkait penggunaan helm dan kelengkapan kendaraan,” ujar Kabid Humas.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa fokus utama dalam operasi kali ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang berdampak langsung pada keselamatan pengendara, terutama terkait kelengkapan berkendara seperti helm.
Salah satu poin positif yang dihasilkan dari operasi ini adalah penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, terdapat 169 kejadian kecelakaan, sedangkan pada 2024, hanya tercatat 68 kejadian, mencerminkan penurunan sebesar 101 kejadian.
Angka ini memberikan gambaran bahwa kampanye keselamatan yang dilakukan selama operasi menunjukkan efektivitas yang nyata dalam mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya.
Selain fokus pada penegakan hukum, Ditlantas Polda Jabar juga menggelar kegiatan sosialisasi dan penyuluhan di berbagai lokasi strategis untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan berkendara.
Namun demikian, meski ada penurunan angka pelanggaran, Ditlantas Polda Jabar masih menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait pengendara sepeda motor yang belum sepenuhnya mematuhi protokol keselamatan.
Polda Jabar berkomitmen untuk terus melaksanakan berbagai program edukasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan berkendara.
“Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mengoptimalkan keselamatan lalu lintas dan meminimalisasi kecelakaan di jalan raya melalui langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat tercipta budaya berkendara yang lebih aman di Jawa Barat,” katanya.
Upaya berkelanjutan ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih tertib dan aman, sehingga angka kecelakaan dapat terus ditekan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di jalan raya semakin meningkat.