Pintasan.co, Yogyakarta – Pasar Giwangan terletak di Jalan Imogiri No. 212, Yogyakarta. Pasar ini adalah pasar induk di Jogja yang beroperasi 24 jam nonstop.
Sebagai pasar induk untuk buah dan sayur, Pasar Giwangan menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga seperti sayuran, makanan tradisional, peralatan rumah tangga, jamu, dan lain-lain.
Pasar Giwangan Yogyakarta adalah pasar induk untuk buah dan sayur yang menerima pasokan dari berbagai kota, tidak hanya dari area Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetapi juga dari Jawa Timur.
Contohnya, jeruk datang dari Batu, apel Malang dari Nongkojajar-Pasuruan, dan buah naga dari Banyuwangi. Meskipun terletak di satu lokasi, Pasar Induk Giwangan terdiri dari dua area.
Bagian depan merupakan pasar tradisional yang menyediakan berbagai kebutuhan dapur dan masak secara eceran.
Sementara itu, bagian belakang adalah pasar khusus buah dan sayur yang dijual dalam jumlah besar untuk dijual kembali.
Area depan menyerupai pasar tradisional lainnya dengan lapak yang rendah dan atap yang sudah perlu direnovasi.
Bagian belakang memiliki luas yang hampir sama, tetapi dengan lapak dan atap setinggi sekitar 6-7 meter, memberikan kesan yang lebih luas dan tidak terasa pengap.
Hal menarik yang bisa menjadi contoh bagi pasar tradisional lainnya adalah ketertiban para pedagang di Pasar Giwangan.
Di depan lapak resmi, hampir tidak ada pedagang kecil yang berjualan secara informal sehingga tidak mengganggu pedagang utama.
Setiap pedagang menyediakan tempat sampah berukuran sekitar 100 liter di depan lapak mereka.
Petugas akan mengambil sampah ini menggunakan truk sekitar pukul 7 hingga 8.30 pagi.
Truk tersebut berkeliling di sepanjang jalan di kedua sisi pasar, yang lebarnya sekitar 4 meter, dengan tim berjumlah 7 orang: satu pengemudi, dua orang yang mengambil sampah dari depan lapak dan menaikkannya ke truk.
Dua petugas ini tidak hanya mengumpulkan sampah tetapi juga menyapu sampah yang berserakan untuk dimasukkan ke dalam keranjang dan diangkut ke truk.
Di atas truk, ada dua petugas yang menerima keranjang sampah dan satu petugas yang menatanya dengan rapi. Setelahnya, sampah dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).