Pintasan.co, Jakarta – PDI-P menyatakan bahwa mereka akan tetap mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meskipun tidak mengirimkan kadernya untuk bergabung dalam kabinet.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P, Ahmad Basarah, yang menegaskan bahwa keputusan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI-P, untuk tidak menempatkan kader partainya di dalam pemerintahan tidak berarti PDI-P akan menjadi oposisi.

Basarah menambahkan bahwa hubungan persahabatan antara Megawati dan Prabowo yang sudah terjalin lama menjadi alasan kuat bagi PDI-P untuk tidak memilih posisi oposisi.

“Kami akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo, tapi bukan berarti kami menjadi oposisi,” ujar Basarah.

Dalam perkembangan lainnya, Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa telah ada pertemuan antara sejumlah politikus Gerindra dan PDI-P untuk membahas kemungkinan pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, pertemuan tersebut bisa terjadi sebelum Kongres PDI-P yang dijadwalkan pada April 2025, jika komunikasi antar kedua pihak semakin intens.

Sementara itu, baru-baru ini beredar kabar bahwa sejumlah partai politik yang sebelumnya tidak bergabung dalam pemerintahan Prabowo mulai menunjukkan sikap positif terhadap pemerintahan baru ini.

Beberapa di antaranya bahkan menyatakan akan berkomunikasi lebih intens dengan pemerintah untuk membahas kemungkinan kerja sama di masa depan.

Selain itu, pihak Gerindra juga terus memperkuat jalinan komunikasi dengan partai-partai lain yang mendukung pemerintahan, termasuk PDI-P, sebagai bagian dari upaya untuk memperluas dukungan politik.

Diharapkan dengan adanya kesepahaman yang lebih dalam, berbagai agenda pemerintah dapat berjalan lebih lancar dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari berbagai kalangan politik.

Baca Juga :  PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo? AHY: Demokrat Serahkan Keputusan pada Presiden