Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke berbagai negara, dan ada satu hal menarik yang selalu menyertai perjalanan dinasnya yaitu penggunaan peci hitam yang selalu dipakainya dalam setiap kesempatan.
Prabowo telah mengunjungi beberapa negara, termasuk China, Washington DC, Peru, Brasil, dan kini berada di London.
Sejak keberangkatannya dari Bandara Halim Perdanakusuma pada 8 November 2024, Prabowo telah mengenakan peci hitam yang menjadi ciri khasnya dalam setiap pertemuan bilateral, baik dengan Presiden Xi Jinping dari China, Presiden Joe Biden dari AS, Presiden Dina Boluarte dari Peru, maupun Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dari Brasil.
Tidak hanya saat pertemuan resmi, Prabowo juga mengenakan peci hitam dalam forum internasional seperti KTT APEC di Peru, KTT G20 di Brasil, serta MIKTA Leader’s Gathering dan Forum Bisnis Indonesia-Brasil.
Bahkan, dalam pertemuan informal seperti obrolan santai dengan sejumlah pemimpin negara, Prabowo tetap mengenakan peci hitam.
Salah satu momen yang mencolok adalah saat dia duduk bersama PM Singapura Lawrence Wong, PM Vietnam Phạm Minh Chính, dan PM Malaysia Anwar Ibrahim dalam satu sofa.
Selain itu, saat Prabowo bertemu dengan Emir Qatar, keduanya tampak akrab dengan berpelukan, menunjukkan hubungan persahabatan yang erat antara kedua negara.
Begitu juga saat Prabowo duduk berdampingan dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, yang bahkan sempat menggenggam tangan Prabowo sebagai tanda keakraban.
Para pejabat yang mendampingi Prabowo dalam kunjungannya juga turut mengenakan peci hitam, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra, dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono.
Akun Instagram Sekretariat Kabinet turut membagikan video yang memperlihatkan Prabowo mengenakan peci hitam dalam berbagai kesempatan diplomatiknya.
Diplomasi Kopiah Hitam Presiden Prabowo Subianto
Video tersebut diberi keterangan “Diplomasi Kopiah Hitam Presiden Prabowo Subianto.”
Peci hitam sendiri memiliki sejarah yang erat dengan identitas nasional Indonesia, dimulai oleh Presiden pertama RI, Ir. Sukarno.
Sukarno memperkenalkan peci hitam sebagai simbol kebangsaan, yang kemudian menjadi bagian penting dari citra dirinya.
Dalam buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adams, Sukarno mengenang bagaimana peci hitam menjadi simbol yang dikenalnya dalam dunia politik, seperti saat pertemuan dengan Jong Java sebelum meninggalkan Surabaya.
Dengan demikian, penggunaan peci hitam oleh Prabowo bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga sebagai simbol kebanggaan dan kontinuitas dari nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan oleh pendahulu bangsa.
